Tanah Longsor di Natuna: 10 Orang Meninggal dan 47 Orang Hilang
JAKARTA - Polri menyebut 10 orang meninggal dunia di balik insiden bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Bahkan, dari laporan yang diterima 47 orang dinyatakan hilang.
"Korban dalam bencana tanah longsor, ini data pada hari itu ya pukul 03.00 WIB saat itu korban meninggal dunia 10 orang, korban hilang 47 orang," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 7 Maret.
Kemudian, tercatat juga ada satu orang yang mengalami luka berat dan tiga lainnya disebut menjalani rawat jalan.
Bahkan, lanjut Ramadhan, dari data yang diterimanya tertera empat orang dalam keadaan kritis. Mereka sedang menjalani perawatan medis secara intensif.
Di sisi lain, tercatat 1.216 korban selamat telah mengungsi di beberapa titik. Setidaknya ada lima lokasi yang dijadikan tempat pengungsian.
"Pengungsian PLBN atau Pos Lintas Batas Negara berjumlah 119 orang. Kemudian pengungsian di lokasi puskesmas 219 orang. Pengungsian Pelimpak dan di Mesjid Al Furqon dan SMA 1 Serasan 222 orang," kata Ramadhan.
Sebagai informasi, bencana banjir dan tanah longsor terjadi sejak Sabtu kemarin hingga Senin di beberapa tempat wilayah Kecamatan Serasan dan Serasan Timur. Kawasan itu sekitar 14 jam dari pusat ibu kota Kabupaten Natuna, Ranai, jika menggunakan transportasi kapal laut.
Baca juga:
- TNI AL Kerahkan 2 KRI Kirim Bantuan Bagi Korban Longsor di Serasan Natuna
- BMKG: Cuaca buruk di Serasan Natuna Disebabkan Fenomena Borneo Vortex
- Tolong, 282 Pengungsi Akibat Tanah Longsor di Natuna Terisolir Butuh Makanan, Minuman, Obat dan Perlengkapan Bayi
- Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Bantah Pamer Kekayaan di Medsos: Data Saya Dicuri dan Diframing
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna menyatakan sedikitnya empat desa terkena banjir kiriman, satu rumah rusak akibat banjir, dua rumah terkena tanah longsor dan satu desa terjadi musibah tanah longsor yang hingga kini masih kumpulkan data terkait dampak musibah tersebut.