Kemenparekraf Buka Program Pembiayaan Desa Wisata di Sulsel
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka program fasilitasi akses pembiayaan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, untuk memperkuat sektor parekraf di desa wisata.
"Fasilitasi ini untuk memperkuat sektor parekraf yang ada di desa-desa wisata di Sulawesi Selatan, salah satunya di Desa Rammang-Rammang. Pembiayaannya berbasis CBT (Community Based Tourism)," kata Menparekraf Sandiaga Uno dilansir ANTARA, Sabtu, 4 Maret.
Akses pembiayaan yang ditawarkan merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dan PT. Sarana Multigriya Finansial (SMF), yang berfokus pada pembiayaan berbasis komunitas.
Sandi mengatakan pengembangan pariwisata berbasis komunitas dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk mengembangkan potensi yang ada di desa-desa wisata sehingga, peluang usaha dan lapangan kerja bagi penduduk desa-desa wisata di Sulawesi Selatan bisa terbuka lebar.
Agar manfaat peningkatan kunjungan wisatawan ke Kampung Karst Rammang-Rammang dirasakan masyarakat, pemerintah pun memfasilitasi ini, dan diharapkan akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga:
- Kapolri Jelaskan Awal Mula Kebakaran Depo Plumpang, Terjadi Tekanan Berlebih Saat Pengisian Pertamax
- Wapres Minta Depo Pertamina Direlokasi ke Pelabuhan Pelindo
- AS dan Jerman Kompak Janjian Terus Sanksi Rusia atas Perang di Ukraina
- Meta Perpanjang Durasi Reels di Facebook Jadi 90 Detik Sekaligus Hadirkan Fitur Baru
Sementara itu. Direktur Keuangan dan Operasional PT. SMF Bonai Subiakto mengatakan, pembiayaan ini akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan besar pinjaman berkisar antara Rp80 juta sampai Rp100 juta tanpa jaminan dengan jangka waktu cicilan hingga 10 tahun.
"Jadi ada pemberdayaan juga di sini untuk BUMDes dalam membantu masyarakat yang akan mendapatkan bantuan dari kami," ujar Bonai.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani menambahkan, bunga cicilan dari pembiayaan hanya sebesar tiga persen dan bunga tersebut akan berputar kembali ke BUMDes.