Bappenas Sebut Produk Digital Sumbang 60 Persen PDB Asia Pasifik
JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan transformasi digital memiliki posisi strategis.
Adapun dikarenakan sekira 60 persen produk domestik bruto (PDB) di negara-negara Asia-Pasifik diperoleh dari produk atau layanan digital.
“Bisa dibayangkan bagaimana porsi digitalisasi untuk mendukung sektor-sektor strategis,” kata Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK, Direktorat Ketenagalistrikan, Telekomunikasi dan Informatika Bappenas, Andianto Haryoko mengutip Antara, Jumat, 2 Maret.
Di dalam kerangka kebijakan strategi nasional 2020-2024, Indonesia disebut memiliki tiga pilar transformasi digital. Ketiga pilar tersebut mencakup infrastruktur digital, pemanfaatan digital dan penguatan pendukung atau enabler.
Dalam pemanfaatan digital, lanjut dia, salah satu sektor yang strategis adalah usaha mikro kecil menengah (UMKM) terutama kategori usaha menengah kecil dan mikro mengingat sektor tersebut mempunyai nilai strategis yang cukup besar bagi Indonesia.
Meskipun begitu, posisi Indonesia yang berada pada peringkat pertama dengan nilai ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara tak diiringi dengan nilai ekonomi digital per kapita yang berada di posisi keempat.
Berdasarkan data tahun 2020, nilai ekonomi digital Indonesia sebesar 44 miliar dolar AS. Adapun nilai ekonomi digital per kapita sebesar 162,8 dolar AS, di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand.
Baca juga:
“Kita masih jadi konsumen, bukan produsen, bukan pemain. Jadi negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam, Filipina dan Singapura masih melihat kita sebagai konsumen, bukan produsen. Ini perlu kita cermati,” kata Andianto.
Jika sektor UMKM yang mendominasi struktur ekonomi nasional sebesar 99 persen dan menyumbang PDB Indonesia hampir 61 persen bertransformasi digital, dia menganggap upaya tersebut akan meningkatkan nilai tambah untuk pendapatan negara maupun daerah.
Lebih lanjut, dia menilai ada dua faktor yang sangar berpengaruh dalam digitalisasi UMKM, yakni teknologi dan sumber daya manusia/talenta digital.
“Dua hal ini akan kita dukung, bagaimana mengembangkan talenta digital, bagaimana teknologi bisa kita adopsi, diregulasikan dan diimplementasikan di Indonesia.” ungkap Koordinator Ekosistem dan Pemanfaatan TIK Bappenas itu.