Mensos Risma Perbaiki Skema Bansos 2021: Saya Minta Door to Door
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini akan memperbaiki skema bantuan sosial (Bansos) 2021. Perbaikan ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimana bantuan dterima masyarakat secara utuh.
Risme menyebutkan, penyaluran bantuan tunai langsung diterima lewat PT Pos Indonesia serta Himpunan Bank Negara (Himbara) kepada sedikitnya 10 juta penerima lewat akses data kependudukan.
"Pencairan sudah mulai sejak 4 Januari kemarin. PT Pos door to door yang Himbara saya minta lansia, sakit, dan disabilitas itu door to door juga, bank mungkin kesulitan tapi kemarin kami sudah komunikasi dengan Kementerian BUMN, akan diserahkan ke PT Pos dari bank," jelas Risma dilansir Antara, di Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi, Jumat, 8 Januari.
Perbaikan skema distribusi bertujuan untuk mengawal penerima bantuan meliputi, evaluasi laporan dari bank dan kantor pos berupa sidik jari, tanda tangan dan foto penerima bantuan. "Kalau dulu tidak ada fotonya," terang Risma.
Tujuan lain mengawal penerima bantuan agar masyarakat benar-benar keluar dari status kemiskinan.
Diterjemahkan lewat optimalisasi pemberdayaan bagi warga penyandang masalah kesejahteraan sosial melalui kegiatan ternak ikan, perbengkelan, las, pembuatan pupuk kompos, serta budi daya tanaman hidroponik khususnya di Balai Rehabilitasi Sosial Pangudi Luhur Bekasi.
"Kemiskinan ada tiga kategori, hampir, miskin, dan sangat miskin. Yang terakhir ini akan kita angkat, berat memang tapi kita akan lakukan secara bertahap melalui program pemberdayaan," ucapnya.
Kemensos, sambung Risma, tengah merencanakan pembangunan rumah susun, bekerja sama dengan Kementerian PU. Risma juga menekankan pentingnya pemetaan kebutuhan masyarakat sehingga program pemberdayaan dapat berjalan dengan maksimal sesuai keinginan masyarakat.
Baca juga:
Kementerian Sosial RI bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi negeri dalam memetakan permasalahan aktual masyarakat guna membangkitkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19.
"Contohnya, masalah air bersih di Papua berdasarkan hasil pemetaan kami. Ditindaklanjuti dengan Kementerian PU untuk penyediaan air bersihnya. Kemudian KIP untuk sektor pendidikan, lalu ada anak jalanan yang produksi sepatu di Cibaduyut," ungkapnya.
Selain menjalankan program yang sudah ada di dalam DIPA, pihaknya ingin bantuan dapat berguna untuk program pemberdayaan.
"Saya ulangi sekali lagi, ada gap (jarak) antara kebutuhan dan bantuan. Progam Bansos ini sebisa mungkin juga menghasilkan tambahan pendapatan jadi selain kita berikan pekerjaan, mereka juga kita dorong untuk menambah penghasilan mereka. Tidak bisa hanya, oh, tugasnya memberikan bantuan tapi juga kita berdayakan," demikian Risma.