Gara-gara Uang Hilang, Santri di Samarinda Mengamuk Gebuk Rekannya Bertubi-tubi Hingga Tewas

SAMARINDA - Polsek Sungai Pinang, Kaltim, mengamankan seorang pelaku penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Pelaku adalah seorang santri berusia 20 tahun, sedangkan korbannya merupakan 'junior' berusia 14 tahun. 

Kapolsek Sungai Pinang AKP Noor Dhianto mengatakan, kejadian penganiayaan berlangsung di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Samarinda.

“Korban tewas diduga karena dihajar seniornya, awal kejadian uang pelaku hilang dan menuduh korban adalah pencuri, sehingga atas kejadian tersebut korban dianiaya. Untuk pelaku kini ditahan di Polsek Sungai Pinang,” ujarnya di Samarinda, Antara, Kamis, 23 Februari.

Korban diduga dipukul pada bagian pipi kiri dan kanan menggunakan tangan dan kaki. 

Atas pemukulan korban jatuh tersungkur dan sempat dibawa ke ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) hingga ke klinik di sekitar Ponpes.

Korban kemudian hendak dirujuk ke RSUD AW Sjahranie sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. 

“Atas kejadian itu, pihak Ponpes mengadu ke Bhabinkamtibmas hingga akhirnya sampai ke Polsek Sungai Pinang, jadi setelah info kejadian itu diterima Polsek, tim langsung datang ke lokasi tersebut untuk olah TKP," ujar Noor Dhianto.

Kapolsek mengatakan bersama Bhabinkamtibmas dan pengurus Ponpes, pelaku kemudian dibawa ke Polsek Sungai Pinang guna dilakukan pemeriksaan.

"Pelaku usia dewasa 20 tahun sudah kita tahan untuk menjalani proses hukum, dan kasus ini kita terapkan Undang-undang Perlindungan Anak karena korban anak bawah umur," tutup Noor Dhianto.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak pengasuh Ponpes tak ingin berkomentar panjang.  Pihak Ponpes saat ini tengah fokus mempersiapkan kegiatan wisuda para santriwan dan santriwati.

“Untuk Kejadian perkara, sudah saya utarakan semuanya ke Polsek Sungai Pinang, yang pasti kami mengalami duka yang amat mendalam atas musibah yang dialami anak kami, mohon doanya semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi, dan tetap menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif,” ujar pengasuh Ponpes tersebut.

Salah seorang petugas keamanan Ponpes, berinisial R mengatakan, insiden berlangsung pada Sabtu lalu. Soal detail kasus, R tak tahu banyak karena fokus dalam menjaga keamanan ponpes.