Keuntungan Promosi Produk, Budaya, dan Wisata Indonesia di Istanbul Turki

JAKARTA - Promosi produk adalah hal yang wajib dilakukan setiap hari, agar keuntungan penjualan dapat diraih. Apalagi, kondisi pandemi COVID-19 sudah mereda.

Aktivitas pembatasan sosial kini kembali dilonggarkan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Setiap sektor ekonomi kembali bangkit satu per satu, termasuk sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia. Ini adalah kesempatan untuk ekonomi Indonesia kembali bangkit, salah satu caranya dengan gencar menjalankan promosi.

Menjual produk ke luar negeri menjadi potensi keuntungan yang perlu diraih. Ada nilai yang lebih besar ketika UMKM mampu mempromosikan produk ke luar negeri. Tidak hanya produk lokal, namun juga produk budaya dan wisata Indonesia. Promosi produk, budaya, dan wisata Indonesia tentu akan memicu keminatan turis asing untuk datang ke Indonesia. Promosi produk yang tepat akan mendatangkan keuntungan yang berlipat.

Setiap tahunnya, turis yang bedatangan ke Istanbul meningkat. Sebab Kota Istanbul memiliki destinasi wisata sejarah yang cukup memikat hati. Per Oktober 2022, jumlah turis yang datang ke Istanbul meningkat 37 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Istanbul menerima turis dari 194 negara. Dengan rincian turis dari lima negara terbanyak berasal dari Rusia sejumlah 11,7 persen, Jerman 7,33 persen, Iran 5,97 persen, Amerika Serikat 4,57 persen, dan Inggris 3,94 persen. Istanbul menjadi lokasi yang amat strategis untuk memperkenalkan produk, budaya, dan wisaa Indonesia secara Internasional.

Ternyata di sisi lain, Indonesia juga memiliki kunjungan turis yang cukup banyak berasal dari Negara Turki. Selama tahun 2019, wisatawan Turki ke Indonesia mencapai 23.883 orang. Meningkat 14,5 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 20.861 orang. Orang-orang Turki terkenal suka piknik dan berwisata.

Kondisi Turki yang padat arus keluar masuk wisatawan, menjadi tempat yang sangat cocok dan memiliki potensi keuntungan tinggi bila UMKM Indonesia melakukan promosi produk di Istanbul. Namun, bagaimana caranya?

Selama ini, KJRI Turki turut mendukung kegiatan bazaar atau expo pameran ekonomi, budaya, dan wisata Indonesia. Bekerja sama dengan berbagai stakeholder dan diaspora Indonesia, produk UMKM dan wisata dapat dikenal lebih jauh ke berbagai negara, melalui Istanbul sebagai pintu masuk. Tahun 2023 ini akan diadakan Ramazan Bazaar oleh Diaspora Indonesia di Turki. Sebuah festival Ramadhan gratis dan terbuka untuk publk di Galataport, Kota Istanbul.

Istanbul merupakan kota yang terletak di antara dua benua, yaitu Asia dan Eropa. Menjadi tempat yang menarik untuk ditinggali penduduk setempat, juga untuk dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Istanbul memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi. Bila dihitung secara rata-rata, daya beli Istanbul pada tahun 2021 sebesar 49.240 Lira Turki, jumlah yang jauh lebih besar daripada rata-rata negara Turki sendiri yaitu 33.400 Lira.

Orang-orang yang tinggal dan datang ke Istanbul secara umum memiliki karakter senang piknik dan berbelanja. Oleh sebab itu, terdapat salah satu tempat yang sangat menarik di Istanbul dan memiliki jumlah kunjungan yang cukup tinggi perharinya. Galataport, sebuah terminal kapal pesiar yang memiliki berbagai spot wisata dan fasilitas lengkap.

"Salah satu permasalahan UMKM Indonesia untuk bisa Go international adalah kurangnya mengenal pasar yang dituju. Melalui partisipasi pameran ataupun business matching, sebenarnya tak hanya menjadi lahan untuk memasarkan produk, tetapi seharusnya juga menjadi Media untuk mengenal pasar agar menjadi bisnis yang berkelanjutan (jangka panjang). Ramadan Bazaar yang akan diselenggarakan di Galataport ini adalah Salah satu area yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM Indonesia untuk mengenal pasar/konsumen Turki, dan juga untuk memasarkan produknya," ujar Septa Ermalia, Ketua Pelaksana Ramazan Bazaar 2023. dalam keterangannya, Senin 20 Februari.

Galataport merupakan tempat yang sangat strategis dan menguntungkan untuk melakukan promosi produk. Ramazan Bazaar terbuka untuk UMKM Indonesia yang ingin memasarkan produknya hingga mancanegara. Kesempatan untuk dikenal oleh pasar mancanegara sangat besar, juga mendapatkan keuntungan berkali lipat dari penjualan dalam negeri.

Apalagi pada Bulan Ramadhan, konsumsi Istanbul semakin tinggi. Minat penduduk Istanbul terhadap kuliner, fashion, dan home décor yang tinggi menjadi peluang untuk mengenalkan produk kreatif UMKM Indonesia. Selain mengenalkan produk UMKM, Bazaar Ramadhan ini juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan destinasi wisata Indonesia, agar para pengunjung tertarik untuk datang ke Indonesia.

"Salah satu permasalahan UMKM Indonesia untuk bisa Go international adalah kurangnya mengenal pasar yang dituju. Melalui partisipasi pameran ataupun business matching, sebenarnya tak hanya menjadi lahan untuk memasarkan produk, tetapi seharusnya juga menjadi Media untuk mengenal pasar agar menjadi bisnis yang berkelanjutan (jangka panjang). Ramadan Bazaar yang akan diselenggarakan di Galataport ini adalah Salah satu area yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM Indonesia untuk mengenal pasar/konsumen Turki, dan juga untuk memasarkan produknya," jelas Septa.

UMKM Indonesia dapat mendaftar ke Nimet Group untuk partisipasi promosi produk di Ramazan Bazaar. Jika berhalangan hadir atau kekurangan sumber daya untuk hadir langsung di Bazaar, Nimet Group juga menyediakan jasa display produk dengan syarat ketentuan yang berlaku.