6 Jenderal Polisi Masuk Struktural KPK, Novel Baswedan: Saya Prihatin, Agenda Pemberantasan Korupsi Kurang Serius

JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan turut mengomentari pelantikan 38 pejabat di struktural komisi antirasuah yang baru. 

Dia menilai makin gemuknya struktur jabatan di KPK semakin menunjukkan kurang seriusnya lembaga ini dalam melakukan pemberantasan korupsi dan malah terlihat sibuk memperbanyak jabatan untuk menempatkan orang-orang tertentu.

"Saya prihatin karena agenda pemberantasan korupsi sepertinya kurang serius dilakukan dan justru sibuk dengan memperbanyak jabatan-jabatan untuk penempatan orang," kata Novel saat dihubungi wartawan, Rabu, 6 Januari.

Pimpinan KPK, kata dia, seharusnya fokus pada agenda pemberantasan tindak pidana korupsi. Bukan malah sibuk membagi jabatan. Apalagi, jabatan-jabatan baru tersebut diisi oleh para perwira tinggi dari Polri.

"Pimpinan mestinya paham bahwa salah satu hal penting yang mesti dilakukan KPK adalah pemberantasan korupsi pada sektor penegak hukum. Namun, yang terjadi justru jabatan eselon 1 dan 2 di KPK yang jumlahnya 21 jabatan, 7 diisi oleh perwira Polri artinya 1/3nya," tegasnya.

 

Hal ini kemudian sangat disayangkan Novel karena dia menganggap pimpinan KPK era Firli Bahuri terkesan melupakan tugas komisi antirasuah yang seharusnya. 

"Di sisi lain, agenda pemberantasan korupsi pada sektor penegak hukum hampir sama sekali tidak menjadi perhatian," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, bertempat di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Firli melantik 38 orang yang enam di antaranya merupakan perwira tinggi Polri.

Mereka yang berasal dari Korps Bhayangkara dan dilantik pada Selasa, 5 Januari, adalah Irjen Karyoto sebagai Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi KPK, Brigjen Didik Agung Widjarnako, Brigjen Yudhiawan, dan Brigjen Bahtiar Ujang Purnama yang masing-masing dilantik sebagai Direktur Koordinasi Supervisi I, II, dan III KPK. 

Kemudian ada juga Brigjen Kumbul Kuswidjanto Sudjadi dilantik menjadi Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK dan Brigjen Agung Yudha Wibowo sebagai Direktur Monitoring KPK.

Dengan adanya pelantikan enam orang perwira tinggi dari Korps Bhayangkara tersebut, saat ini total ada delapan pejabat struktural KPK yang berasal dari unsur kepolisian dan duduk di jabatan penting di antaranya Ketua KPK Firli Bahuri yang merupakan jenderal bintang tiga atau berpangkat Komisaris Jenderal yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 Desember 2019 lalu.

Selanjutnya ada Direktur Penyidikan KPK Brigjen Setyo Budiyanto yang dilantik pada 22 September 2020 menggantikan Brigjen RZ Panca Putra Simanjuntak yang tak lama kemudian menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara. Kemudian, Brigjen Endar Priantoro menjabat sebagai Direktur Penyelidikan dan dilantik pada 14 April 2020.