Elliptic Menduga Crypto Mixer Blender Diluncurkan Kembali dengan Nama Sinbad

JAKARTA - Blender, crypto mixer atau pencampur mata uang kripto yang disetujui oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Departemen Keuangan Amerika Serikat pada Mei 2022, "sangat mungkin" diluncurkan kembali dengan nama baru Sinbad. Hal ini diungkapkan oleh perusahaan manajemen risiko, Elliptic.

Crypto mixer adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk mencampur transaksi mata uang kripto mereka dengan transaksi lain, sehingga membuat aliran uang mereka lebih sulit dilacak. Ini dilakukan dengan mengacak asal-usul uang dan mencampur transaksi dengan transaksi lain, sehingga tidak ada satu entitas yang dapat melacak jalur uang.

Crypto mixer sering digunakan untuk melindungi privasi pengguna, namun juga bisa digunakan untuk kegiatan yang tidak sah seperti pencucian uang atau penghindaran pajak. Oleh karena itu, beberapa negara membatasi atau melarang penggunaan crypto mixer.

Dalam sebuah laporan pada 13 Februari, Elliptic mengatakan analisisnya terhadap Sinbad menunjukkan bahwa pencampur crypto ini kemungkinan merupakan perubahan merek dari Blender serta memiliki "individu atau kelompok yang sama yang bertanggung jawab untuk itu." Menurut perusahaan itu, Sinbad berada di balik pencucian sekitar 100 juta dolar AS (Rp1,5 triliun)  Bitcoin untuk grup peretasan Korea Utara, Lazarus.

Elliptic mengatakan setelah otoritas AS menindak pencampur crypto, seperti yang dilakukan OFAC dengan Tornado Cash pada Agustus 2022 dan Blender pada Mei 2022, peretas Lazarus menggunakan Sinbad untuk mencuci sebagian dana dari serangan 100 juta dolar AS di Horizon Bridge pada Januari.

Analisis Blockchain terhadap dompet yang dikaitkan dengan operator Blender yang dicurigai juga menunjukkan 22 juta dolar AS (Rp335 miliar)  dalam kripto  masuk ke Sinbad dan dana lain dikirim ke individu yang mempromosikan mixer.

“Pola perilaku on-chain sangat mirip untuk kedua mixer, termasuk karakteristik khusus transaksi, dan penggunaan layanan lain untuk mengaburkan transaksi mereka,” kata Elliptic, dikutip Cointelegraph.

 “Cara pengoperasian mixer Sinbad identik dengan Blender dalam beberapa cara, termasuk kode mixer sepuluh digit, surat jaminan yang ditandatangani oleh alamat layanan, dan penundaan transaksi maksimal tujuh hari,” kata Elliptic.

Elliptic berspekulasi bahwa orang-orang di belakang Sinbad mungkin telah mengganti nama untuk "mendapatkan kepercayaan dari pengguna" setelah Blender ditutup. Elliptic menambahkan bahwa OFAC dapat mempertimbangkan untuk memberikan sanksi pada mixer crypto. Departemen Keuangan AS sudah menghadapi tuntutan hukum atas sanksi terhadap Tornado Cash.

Lazarus diduga bertanggung jawab atas beberapa serangan besar di ruang kripto, termasuk peretasan Jembatan Ronin Axie Infinity senilai 620 juta dolar AS (Rp9,4 triliun) pada Maret 2022. Pemerintah Korea Selatan juga telah memberlakukan sanksi  sendiri terhadap entitas Korea Utara yang terkait dengan pencurian mata uang kripto.