Batik Air Bidik Penerbangan ke Jepang dan Korsel

JAKARTA - Batik Air, maskapai full service Lion Air Group, membidik penerbangan ke kawasan Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan sebagai upaya untuk memperluas pasar.

"China juga market yang bagus, tapi karena masih ada masalah virus ini (corona) jadi stop dulu," kata CEO Batik Air Captain Achmad Luthfie dalam perkenalan pesawat Airbus A320 Neo di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis 6 Februari.

Pihaknya telah mengajukan permintaan lewat Kementerian Luar Negeri untuk rute tujuan baru ke negara-negara tersebut. Khusus untuk rute ke China, kata dia, pihaknya telah mendapatkan slot penerbangan ke "Negeri Panda" itu sebelum mewabahnya Virus Corona.

Luthfie juga menyebut langkah untuk menambah rute baru merupakan upaya maskapai untuk mengembangkan bisnis ke depan, selain untuk memenuhi tingginya minat pasar ke rute Asia Timur. "Korea juga sedang disenangi karena K-Popnya," imbuhnya.

Batik Air, lanjut Luthfie, juga fokus untuk membuka rute baru ke luar negeri. Pada Maret 2020, Batik Air berencana untuk terbang ke Vietnam dan tengah mengajukan izin untuk penerbangan ke Manila (Filipina) serta menambah rute baru di Australia.

"Kalau lancar semua, mungkin ada sekitar 10 kota baru untuk rute internasional kami hingga akhir tahun ini," katanya.

Rencananya, untuk rute-rute internasional baru itu, maskapai akan menggunakan pesawat Airbus A320, serta Airbus A321 yang akan datang menyusul hingga akhir tahun ini.

Batik Air berencana lima pesawat baru Airbus yakni tiga Airbus A320 Neo dan dua Airbus 321LR tahun ini. Pesawat Airbus tipe teranyar yang diklaim hemat bahan bakar itu rencananya akan digunakan untuk rute domestik dengan jarak jauh serta rute internasional.

Satu pesawat Airbus A320 Neo Batik Air telah datang pekan lalu dan kedatangan pesawat kedua rencananya pada Agustus mendatang.