Jokowi Ungkap Biang Kerok Dua Pabrik Pupuk di Aceh Tutup
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berlokasi di Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. Dalam sambutannya Kepala negara mengatakan PIM merupakan salah satu dari dua pabrik pupuk yang pernah ditutup pada tahun 2005 karena tersendatnya pasokan gas dalam negeri.
"Di aceh ada dua pabrik pupuk yang berhenti. Aceh Asian Fertilizer (AAF) dan Pupuk Iskandar Muda. Problem-nya apa? Ini sejak 2005 problem-nya gas," ungkap Presiden yang dikutip dari kanal Youtube, Jumat 10 Februari.
Padahal, kebutuhan pupuk dalam negeri dalam setahun mencapai 13,5 juta ton dan baru terpenuhi 3,5 ton.
Presiden juga mengungkapkan jika saat ini harga energi termasuk gas juga masih tinggi menyusul berbagai ketidakpastian dunia.
Meski demikian, dirinya meminta pihak terkait untuk mencari solusi pasokan gas baik dari dalam maupun luar negeri.
"Apakah kita kalau tidak cukup gas di dalam negeri kita enggak bisa impor supaya pabriknya jalan?" tanya Jokowi.
Baca juga:
Jokowi juga meminta komitmen Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan manajemen PIM untuk segera mencari pasokan gas agar kebutuhan pupuk dalam negeri segera terpenuhi.
"Saya enggak tahu berpuluh tahun kita diamkan saja aset sebesar ini. Saya minta menteri BUMN jalankan dua pabrik ini, satu saja dulu tidak apa-apa. AF masih ada yang harus dilihat dan dihitung. Kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan kok dibiarkan saja?" tegas kepala negara.
Asal tahu saja, pabrik pupuk PIM memiliki kapasitas produksi 500 ribu ton per tahun yang dibangun dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp1,7 triliun yang digunakan untuk pembangunan industri dan pelabuhan utama PIM.