Waspada Jateng! Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Masih Terjadi hingga 12 Februari 2023
CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 10-12 Februari 2023.
"Potensi cuaca ekstrem ini berupa curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo dikutip ANTARA Kamis, 9 Februari.
Menurut dia, hal itu terjadi karena adanya potensi peningkatan pertumbuhan awan hujan dan cuaca signifikan di sebagian wilayah Indonesia khususnya Jateng.
Ia mengatakan berdasarkan prospek cuaca ekstrem yang dirilis BMKG Stamet Ahmad Yani Semarang pada Kamis (9/2) siang, kondisi tersebut didukung oleh beberapa faktor diantaranya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif dan berada di kuadran 4.
Selain itu, kata dia, munculnya siklon tropis Freddy di Samudra Hindia selatan Jawa Timur serta belokan angin di wilayah Jateng yang didukung dengan kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup labil.
"Berdasarkan kondisi tersebut, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada tanggal 10-12 Februari 2023," tegasnya.
Lebih lanjut, Teguh mengatakan sejumlah wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada tanggal 10 Februari meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Jepara, Pati, Kudus, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Pemalang, Kabupaten Pekalongan, Kota/Kabupaten Magelang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Selanjutnya, wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada tanggal 11 Februari meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kota/Kabupaten Magelang, Jepara, Demak, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya
Sementara wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada tanggal 12 Februari meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Kabupaten Semarang, Salatiga, Blora, Temanggung, Pemalang, Kota/Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya
"Terkait dengan hal itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung," katanya.
Disinggung mengenai siklon tropis Freddy, dia memperkirakan hal itu berdampak terhadap tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 10-12 Februari 2023.
Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori gelombang tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jabar hingga DIY dan Samudra Hindia selatan Jabar hingga DIY pada tanggal 10 Februari, mulai pukul 07.00 WIB, hingga tanggal 11 Februari pukul 07.00 WIB.
Baca juga:
- Cuaca Ekstrem, Pemkab Manggarai NTB Bangun Posko Tiap Kecamatan
- Pohon Tumbang Nyaris Ratakan Rumah di Baturaja Timur OKU, 2 Warga Luka Ringan
- Meski Permintaan Turun, Produksi Gas Alam AS Diprediksi Cetak Rekor di 2023
- Kupang, Belu, Nagekeo NTT Diterpa Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem Beberapa Hari
Selanjutnya tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di perairan selatan Jabar hingga DIY dan Samudra Hindia selatan Jateng hingga DIY serta tinggi gelombang 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jabar pada tanggal 11 Februari, pukul 07.00 WIB, hingga tanggal 12 Februari, pukul 07.00 WIB.
"Kepada seluruh pengguna jasa kelautan, kami imbau untuk tetap memperhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran. Jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan prakiraan tinggi gelombang, kami akan segera informasikan," kata Teguh.