Terbagi 2 Kelompok, 18 Gajah Liar di Lampung Barat Tak Lama Lagi Bisa Dipantau Lewat Kalung GPS
JAKARTA - Gajah liar yang berada di Lampung Barat direncanakan dipasang GPS collar atau kalung GPS. Teknologi itu akan menjadi alat pantau pergerakan gajah agar tidak terlalu dekat dengan zona permukiman warga.
"Terkait dengan pemasangan GPS Collar untuk gajah liar yang berada di Lampung Barat, hal itu akan segera dilakukan,” kata Pembina Satgas Konflik Gajah Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sugeng Hari Kinaryo saat dihubungi di Krui, Lampung, Kamis 9 Februari, disitat Antara.
"Hingga saat ini GPS Collar masih dalam proses pengurusan dan pengambilan di Jakarta," sambungnya.
Sugeng menjelaskan kawanan gajah liar di Lampung Barat berjumlah 18 ekor, dan terbagi menjadi dua kelompok. "Gabungan kelompok bunga 12 dan jambul 6 ekor," imbuhnya.
Dia mengungkapkan, kelompok jambul menjadi kelompok gajah liar yang sering merepotkan Satgas Konflik gajah dan Satgas Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
"Kelompok jambul ini merupakan kelompok gajah yang memang sering membuat jengkel kami," ujar Sugeng.
Baca juga:
- Kritik Pedas Jokowi untuk Media: Pers Sedang Tidak Baik, Saya Ulang Pers Sedang Tidak Baik-baik Saja
- Jokowi: Media Mainstream Sangat Dibutuhkan untuk Rumah Penjernih Informasi dan Membangun Optimistisme
- Jelang Pemilu 2024, Jokowi: Media Harus Berpegang Idealisme, Objektif, Tidak Tergelincir Polarisasi
- Presiden: Dalam Sebulan, Perpres Keberlanjutan Media Harus Rampung
Dia mengatakan, untuk saat ini kawanan gajah liar tersebut masih berkeliaran di dekat pemukiman warga.
"Saat ini gajah tersebut ada di seputaran simpang Harjo atas Kali Bata, kurang lebih 1.300 meter dari pemukiman warga," kata Sugeng.
Adapun GPS collar merupakan teknologi digital yang dalam hal ini ialah sebuah alat untuk memantau pergerakan dan mengetahui posisi keberadaan satwa liar.
Dengan pemasangan GPS collar yang dilakukan pada kawanan gajah liar, tentunya hal tersebut akan memudahkan para Satgas dalam memantau keberadaan satwa liar itu.