Mengenal Risiko Bisnis Transportasi, dari Infrasktruktur hingga Peraturan Pemerintah

YOGYAKARTA - Jasa transportasi menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Apalagi kini kebutuhan masyarakat akan transportasi kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Ada berbagai bisnis yang memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi, seperti bus perusahaan, kargo, dan lainnya. Namun dibalik keuntungannya yang tinggi, ada risiko bisnis transportasi. 

Semenjak mobilitas kembali berjalan normal, masyarakat mulai banyak melakukan perjalanan baik untuk keperluan pekerjaan, bisnis, hingga traveling. Tentu saja tren tersebut membawa keuntungan bagi bisnis transportasi. Setelah harus berdiam selama dua tahun, kini perusahaan transportasi bisa mendapatkan keuntungan. 

Namun menjalankan bisnis transportasi tidaklah sederhana atau mudah. Selain itu, bisnis transportasi tidak menjamin selalu lancar karena ada banyak risiko dan tantangan yang harus dihadapi. 

Risiko Bisnis Transportasi

Bisnis transportasi memang memberikan keuntungan yang tinggi. Namun dibalik itu, risiko kerugiannya juga besar. Kalau dalam istilah saham adalah “high risk, high return”. Banyak perusahaan transportasi yang rugi hingga bangkrut karena tidak menyiapkan beberapa risiko berikut ini.

Perputaran Uang Lama

Meski tampak ramai atau banyak permintaan, sebenarnya bisnis transportasi memiliki perputaran uang yang lama. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena di tahap awal beroperasi atau mengikuti penyelenggaraan acara, membutuhkan tahapan yang banyak untuk mengurus pembayaran dan pelunasan. 

Jadi apabila Anda hanya mendapat permintaan event kecil saja, maka keuntungan yang didapat tidak seberapa. Anda hanya akan merasakan lelahnya saja. Berbeda bila ada permintaan skala besar. Meskipun datangnya permintaan cukup lama, namun sekali mendapat uang langsung banyak. 

Memerlukan Jaringan yang Kuat

Modal saja tidak cukup untuk membuat transportasi bisnis Anda bisa berjalan lancar dan berkembang. Bisnis Anda perlu memiliki jaringan atau relasi yang kuat. Anda harus bisa menarik kerja sama dengan berbagai instansi. Jadi istilahnya adalah Anda menjemput bola. Kalau hanya menunggu ada orang yang datang memesan, maka bisnis Anda tidak bergerak signifikan. 

Misalnya, Anda menerima tawaran kerja sama event dengan pemerintah daerah untuk perjalanan dinas, bimbingan teknis, pelatihan, gathering, dan lainnya. Dari kerja sama tersebut, Anda sudah bisa memastikan bahwa anggaran jelas tersedia. Itulah keuntungan yang Anda dapatkan jika bekerja sama dengan instansi pemerintah. 

Legalitas Usaha Harus Paten

Salah satu syarat yang wajib dipenuhi oleh bisnis transportasi adalah legalitas usaha. Pastikan Anda mengurus legalitas usaha, misalnya dalam bentuk PT maupun CV. Legalitas usaha juga menjadi modal untuk meyakinkan klien mau untuk bekerja sama. 

Pengawasan Peraturan Pemerintah

Mengoperasikan bisnis transportasi harus mematuhi peraturan dan kebijakan dari pemerintah. Keselamatan transportasi diatur oleh berbagai instansi, seperti Kepolisian dan Departemen Perhubungan. 

Biasanya peraturan akan bervariasi menurut organisasi dan lokasi pengoperasian bisnis transportasi. Jadi pastikan untuk selalu memahami persyaratan khusus. Salah satu fokus utama mengenai masalah kepatuhan adalah kelelahan pengemudi. Standar internasional melarang sopir mengemudi truk atau bus selama 11 jam dalam jangka waktu 14 jam. 

Kondisi Infrastruktur yang Buruk

Bisnis transportasi sangat berkaitan dengan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan lainnya. Adanya masalah jalan seperti lubang dan retakan, bisa mengganggu jalannya transportasi. Misalnya juga pada malam hari, jika sebuah jalan tidak ada lampu penerangan maka akan kesulitan berkendara. 

Kekurangan Pengemudi

Pengemudi menjadi kunci penting dalam bisnis transportasi. Bisa dikatakan cukup sulit untuk mendapatkan pengemudi yang handal atau profesional. Selain itu, saat ini tidak banyak generasi muda yang ingin menjadi pengemudi bus. Jadi perusahaan bus harus mendidik atau melatih pengemudi terlebih dahulu. Untuk menciptakan pengemudi yang handal, membutuhkan waktu yang tidak singkat. Selain itu, pengemudi juga harus memiliki sikap yang baik kepada pengunjung dan manajemennya. 

Cuaca

Risiko lainnya yang kemungkinan dihadapi oleh bisnis transportasi adalah cuaca buruk. Kondisi cuaca akan mempengaruhi kemampuan kendaraaan dalam beroperasi secara tepat waktu. Cuaca ekstrem seperti badai, hujan lebat, banjir, hingga tanah longsor dapat mengganggu perjalanan. Oleh karena itu, diperlukan kesiapan untuk menghadapi berbagai kondisi cuaca. 

Risiko Kecelakaan

Kecelakaan menjadi tragedi yang paling dikhawatirkan oleh setiap pengemudi dan penumpang kendaraan. Baik kendaraan pribadi maupun kendaraan umum. Kecelakaan bus misalnya, menimbulkan risiko yang jauh lebih besar. Kecelakaan bus bisa menjadi bencana besar mengingat volume kendaraan yang besar dan berat berkali lipat dari mobil.

Demikian ulasan mengenai risiko bisnis transportasi. Selain sejumlah risiko di atas, terjadinya pandemi juga menjadi bencana bagi bisnis transportasi. Apalagi mengingat datangnya pandemi tidak terduga, seperti virus COVID-19. Berbagai risiko tersebut bisa diatasi asalkan Anda memilih strategi yang matang. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.