Cara Jual Beli Saham yang Tepat untuk Investor dan Trader, Pemula Wajib Tahu!
YOGYAKARTA – Saham merupakan instrumen investasi yang menjadi bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan. Dengan menjadi pemilik saham, Anda bisa mendapatkan dividen setiap bulan sebagai bentuk imbal hasil atas penyertaan modal kepada perusahaan. Akan tetapi, saham termasuk instrumen investasi berisiko tinggi atau high risk. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui cara jual beli saham yang tepat agar tidak mengalami kerugian di masa depan.
Cara Jual Beli Saham untuk Investor dan Trader Pemula
Sebelum melakukan investasi saham, Anda harus menentukan posisi terlebih dahulu, apakah sebagai investor atau trader.
Investor biasanya membeli saham untuk tujuan jangka panjang. Sebaliknya, seorang trader membeli saham bukan untuk menahan laju apresiasi dari dananya secara bertahap sebagaimana yang investor tradisional lakukan.
Perbedaan posisi dalam perdagangan akan berpengaruh terhadap waktu pembelian saham. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membeli saham?
Baca juga:
Jika Anda berposisi sebagai investor di perdagangan saham, waktu yang tepat untuk melakukan investasi adalah:
- Setiap kuartal: Investor bisa membeli saham setiap tiga bulan sekali atau sebanyak 4 kali dalam setahun. Pada waktu-waktu tertentu, Anda bisa melakukan aksi buy ketika harga saham menurun dan kondisi fundamental yang mendukung. Adapun periode terbak membeli saham adalah pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Pasalnya, pada bulan-bulan tersebut, perusahaan telah merilis laporan keuangan. Hal ini bisa jadi pertimbangan ketika Anda hendak membeli saham.
- Saat perusahaan dalam Kondisi Baik: Investor yang hendak membeli saham disarankan untuk melakukan analisis fundamental terlebih dahulu. Cek, apakah perusahaan yang sahamya hendak Anda beli tumbuh sehat atau tidak. Cari juga informasi apakah perusahaan tersebut sedang mengalami kerugian atau tidak.
- Ketika Likuiditas Perusahaan dalam Kondisi Baik: Sebelum membeli saham, investor perlu memahami beberapa hal, seperti profil dan tingkat likuiditas perusahaan, fluktuasi di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren market, Return of Equity (ROE) atau laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut, sales atau penjualan, dan Earning per Share (EPS) Growth.
Sementara itu, bagi Anda yang perposisi sebagai trader, waktu terbaik utuk membeli saham adalah 15 menit setelah pembukaan perdagangan atau opening bell.
Periode 9:30 hingga 10:30 kerap disebut sebagai jam terbaik dari perdagangan harian. Apa bila Anda beruntung, pergerakan harga saham terbesar dalam waktu singkat bisa terjadi pada saat prime time atau opening bell.
Terkait hal ini, Anda bisa menambah waktu hingga 11:30 jika ingin menambah poin dalam satu jam perdagagan. Kendati demikian, para trader profesional cenderung berhenti pada jam tersebut.
Akan tetapi, jika kemampuan analisis Anda terhadap pergerakan saham kurang baik, Anda disarankan untuk tidak melakukan perdagangan pada waktu yang bergejolak, atau di jam-jam pertama perdangan.
Berikutnya, adalah cara menjual saham yang tepat. Agar mendapatkan untung maksimal, Anda disarankan untuk menjual saham ketika harga sedang naik. Aksi ini ini disebut sebagai profik taking.
Lantas, bagaimana jika harga saham turun? Apabila hal ini terjadi, waktu yang tepat untuk menjual saham adalah dengan menetapkan cut loss.
Disadur VOI dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rabu, 1 Februari 2023, cut loss merupakan istilah yang digunakan ketika investor menjual saham pada harga yang lebih rendah dari harga belinya. Cut loss dilakukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar ketika harga saham mengalami depresiasi.
Contohnya, jika Anda menentukan batasan cut loss di angka 5 persen atau 7 persen, maka ketika kerugian sudah mencapai kisaran angka tersebut, Anda dapat langsung menjual saham yang dipegang.
Seorang investor atau trader disarankan untuk melakukan cut loss ketika harga saham turun, guna menjaga modal yang dimiliki.
Bagi seorang trader, waktu terbaik untuk melakukan cut loss adalah ketika saham yang dipegang nilainya terus turun.
Sedangkan bagi seorang investor, cut loss bisa dilakukan ketika terjadi perubahan fundamental terhadap kinerja perusahaan. Beberapa hal bisa dijadikan pertimbangan untuk melakukan cut loss, antara lain ketika adanya berita buruk terkait perusahaan yang bersangkutan dan atau jika terjadi penurunan IHSG.
Demikian informasi tentang cara jual beli saham yang tepat untuk investor dan trader. Semoga bermanfaat!