Program BBM Satu Harga Jangkau 423 Titik di Seluruh Indonesia

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan realisasi program BBM Satu Harga telah mencapai 100 persen dari target yang ditentukan.

Tercatat hingga saat ini BBM Satu Harga telah tersebar di 423 titik di seluruh Indonesia.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, harga jual BBM Satu Harga ditetapkan untuk BBM Jenis Pertalite Rp10.000 per liter serta Rp6.800 per liter untuk Solar. Sebelum ada program ini, harga Pertalite ini bahkan bisa mencapai Rp100.000 per liter di beberapa tempat seperti Kabupaten Puncak, Papua.

"Sebelumnya di beberapa daerah seperti di Papua harganya mencapai Rp 100 ribu per liter, di Nunukan serta di Pegunungan Arfak, Papua Barat, harga per liternya juga sangat tinggi", papar Arifin dalam konferensi pers di Jakarta yang dikutip Selasa 31 Januari.

Arifin menambahkan, 423 lokasi BBM Satu Harga tersebar di Indonesia. Rinciannya, 68 lokasi di Sumatera, 3 lokasi di Jawa dan Madura, 2 lokasi di Bali, 72 lokasi di NTB dan NTT, 95 lokasi di Kalimantan, 45 lokasi di Sulawesi serta 138 lokasi di Maluku dan Papua.

Program BBM Satu Harga ini ditujukan agar harga jual Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) dan harga jual Jenis BBM Tertentu (JBT) sama hingga ke daerah-daerah pelosok Indonesia.

"Kita fokus untuk daerah yang membutuhkan BBM yang cost-nya mahal untuk tersentuh dengan program BBM Satu Harga", pungkas Arifin.

Program BBM Satu Harga merupakan bukti komitmen pemerintah terhadap pemerataan akses energi ke seluruh pelosok di Indonesia. Program ini dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak akhir tahun 2016.

Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dan peraturan pelaksanaanya, di mana Pemerintah wajib menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM ke seluruh wilayah NKRI