Ajukan 7 Program Legacy dalam ASEAN-BAC 2023, Ketua Kadin: Alhamdulillah Semua Diterima

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang sekaligus memimpin ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 memulai tujuh legacy program yang mencakup lima isu prioritas dalam kepemimpinan ASEAN-BAC 2023.

Ketujuh program legacy ini terdiri dari tiga sektor digitalisasi yang memfokuskan pada fintech dan e-trade, seperti Kode QR ASEAN, Platform Pinjaman P2P ASEAN dan Wiki Wirausaha, kemudian legacy program dengan prioritas keberlanjutan, seperti Net Zero Hub ASEAN dan Carbon Center of Excellence, serta legacy kesehatan, yakni kampanye ASEAN One Shot Campaign dan di bidang ketahanan pangan melalui program ketahanan pangan dengan model closed-loop system yang inklusif untuk sektor pertanian di kawasan.

"Untuk digitalisasi, kami bawa yang namanya Asean QR Code dengan harapan di antara ASEAN itu saling sharing dan bisa digunakan di ASEAN. Kami kerja sama dengan semua bank sentral di ASEAN dan alignment dengan Bank Indonesia," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia yang sekaligus Ketua ASEAN-BAC 2023 Arsjad Rasjid di Shangri-La Hotel, Jakarta Pusat, pada Senin, 30 Januari.

Tak hanya itu, Kadin juga memperkenalkan P2P ASEAN sebagai sistem pembayaran terdigitalisasi.

Ada pula WIKI Wirausaha yang diharapkan dapat menjadi solusi fasilitasi perdagangan di kawasan Asia Tenggara, terutama bagi UMKM.

Sedangkan, Net Zero Hub ASEAN akan memberikan bantuan kepada sektor swasta dalam melakukan dekarbonisasi dan mencapai tujuan net zero di level ASEAN.

Ada pula Carbon Center of Excellence yang merupakan platform katalis untuk kolaborasi global dalam mencapai inisiatif Net Zero dan bertujuan memberdayakan pelaku usaha untuk dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan dalam perdagangan karbon melalui pembentukan carbon knowledge repository and best practice sharing center.

Terdapat juga kampanye ASEAN One Shot Campaign yang bertujuan membuat program vaksinasi regional permanen, memanfaatkan potensi vaksin generasi berikutnya melalui perluasan kapasitas manufaktur dan penelitian klinis, yang didukung infrastruktur digital, untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi pandemi pada masa depan dan ketahanan sistem kesehatan.

"Ini akan dicapai melalui kolaborasi banyak yang menyatukan pemerintah, industri, dan organisasi kesehatan global," ujar Arsjad.

Terakhir, kata Arsjad, program ketahanan pangan diharapkan menciptakan dukungan terhadap sektor pertanian terutama UMKM dan petani untuk menjadi bagian dari rantai pasok global.

"Hal-hal ini penting sekali untuk jadi legacies yang dibawa oleh Indonesia ke level ASEAN. Kami sudah jelaskan ke semua member dan alhamdulillah semua ini bisa diterima dan bisa menjadi legacies yang dibawa Indonesia ke ASEAN," pungkasnya.