Pohon yang Ditebang dan Ditanam Kembali di Revitalisasi Monas
JAKARTA - Sejumlah pohon di area revitalisasi Monumen Nasional (Monas) yang sempat ditebang telah ditanam kembali. Hal ini merupakan konsekuensi penebangan 191 pohon pada sisi selatan Monas yang sempat diprotes sejumlah pihak.
Sesuai aturan SK Kepala Dinas Pertamanan DKI Tahun 2002, jika pemerintah melakukan penebangan, maka harus menggantinya.
Mereka mesti menanam kembali pohon dengan jumlah tiga kali lipat dari yang ditebang. Itu artinya, Pemprov DKI harus menanam pohon sejumlah 573 buah di sekitar area revitalisasi Monas.
"Secara hukum, pohon yang ditebang harus diganti. Itu sudah menjadi kewajiban. Soal di mana pohon tersebut ditaruh, alternatifnya berada di pinggir sisi kiri dan kanan (plaza yang sedang dibangun) itu," kata Kasie Pelayanan Unit Pelayanan Kawasan (UPK) Monas Irfal Guci saat dikonfirmasi, Selasa, 4 Februari.
Penanaman kembali pohon di Monas dimulai sejak Senin, 3 Februari. Saat ini, beberapa pohon tinggi telah tertancap di tanah kawasan sisi selatan Monas. Pohon tersebut diberi penyangga berupa kayu untuk sementara waktu agar tertanam dengan seimbang.
Meski begitu, aktivitas penggarapan revitalisasi masih dihentikan kontraktor. Mengingat, pemerintah pusat memerintahkan untuk menunda proyek hingga Ketua Komisi Pengarah Kawasan Medan Merdeka, yakni Menteri Sekretaris Negara memberikan rekomendasi.
Irfal bilang, penanaman pohon diurus oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan (Citata) DKI. Meski diharuskan menanam 573 pohon, Irfal tak mengetahui jumlah pasti pohon yang akan ditanam kembali.
"Kalau berapa jumlahnya saya enggak tau, karena saya hanya mendapatkan informasi ada truk-truk datang membawa pohon," ucap dia.
Pohon tersebut, kata Irfal, berjenis pohon keras yang cepat berkembang. "Pohonnya itu pohon pule."
Dengan adanya penanaman kembali pohon di area revitalisasi Monas, Pemprov DKI akhirnya mengakui bahwa pihaknya benar-benar melakukan penebangan pohon.
Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengakui baru menerima laporan dari jajarannya bahwa 191 pohon memang benar ditebang. Di luar itu, ada juga 83 pohon dengan tinggi maksimal 2 meter yang dipindahkan.
"Pohon itu sesuatu yang tidak bisa dihindari. Ada yang digali kemudian dipindahkan, ada yang sama sekali tidak bisa dihindari kemudian ditebang," jelas Saefullah.
Padahal, dalam konferensi pers pada Jumat, 24 Januari lalu, Saefullah tak bilang ada pohon yang ditebang. Ia menyatakan hanya ada 83 pohon yang dikelola untuk dipindahkan.
"Jadi, kemarin waktu konpers, angka yang (disebut) itu kan ada 55 dipindahkan ke sisi barat dan 30 ke timur. Ternyata, saat kita rapat ada 191 pohon yang ditebang," ucap Saefullah.
Lebih lanjut, Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono mengapresiasi penanaman kembali pohon. Pasalnya, PDIP turut mengkritik keras pembangunan revitalisasi yang mengorbankan pohon di sisi selatan Monas.
"Saya bersyukur Pak Anies menyadari kekeliruannya. Kalau ditebang dan ditanam lagi berarti menyadari kekeliruannya," tutur Gembong.