Bukan Kesurupan Massal, Bupati Kustini Sri Purnomo Sebut Siswa SMPN 1 Cangkringan Sleman Hanya Ketakutan dan Histeris
SLEMAN - Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyebutkan bahwa kejadian di SMPN 1 Cangkringan pada Senin pagi bukan merupakan kesurupan namun ada sejumlah siswa yang merasa ketakutan hingga histeris.
"Kejadian di SMPN 1 Cangkringan. Peristiwanya tadi pagi pada saat upacara bendera. Tapi bukan kesurupan massal, hanya beberapa pelajar kesurupan, yang (siswa, red.) lain pada histeris teriak-teriak karena ketakutan," katanya di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikutip dari Antara, Senin, 16 Januari.
Sebelumnya, di unggahan Twitter disebutkan terjadi kesurupan massal yang dialami siswa SMPN 1 Cangkringan, Sleman pada Senin pagi, sehingga siswa dipulangkan dari sekolah.
Dia membenarkan adanya informasi peristiwa tersebut di SMPN 1 Cangkringan.
Namun, kata dia, kejadian tersebut bukan kesurupan massal, melainkan hanya beberapa pelajar yang mengalami kesurupan dan siswa lain merasakan ketakutan hingga histeris.
"Kejadian tersebut berawal dari salah seorang siswa yang mengalami pusing dan diantarkan ke ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Namun sejumlah siswa yang melihat itu, malah ketakutan dan menjadi histeris karena mengira kalau siswa itu kesurupan dan pada takut," katanya.
Kustini tidak membantah jika memang ada tiga siswa yang kesurupan, tetapi yang lain itu hanya ketakutan sampai histeris. "Sekitar belasan siswa yang ketakutan," katanya.
Oleh karena peristiwa tersebut, pihak sekolah meminta bantuan kepolisian dan sejumlah relawan di sekitar. Agar suasana kondusif, semua siswa akhirnya dipulangkan ke rumah masing-masing.
Belajar dari peristiwa tersebut, Kustini meminta semua sekolah untuk menguatkan kembali pelajaran rohani kepada para siswanya.
Baca juga:
- Terdiam Saat Ditanya Hubungan Spesial dengan Brigadir J, Putri Candrawathi: Saya Ini Korban Kekerasan Seksual
- Bakal Bagi-bagi Tugas ke Menteri, Jokowi Segera Gelar Rapat Pemulihan Korban 12 Kasus HAM Berat
- LPSK Lindungi Keluarga ASN Korban Pembunuhan di Semarang
- Bila Tak Ada Aral Melintang, DPRD Yakin Perda Jalan Berbayar di Jakarta Rampung Tahun Ini
"Sebenarnya semua sekolah perlu dikuatkan lagi pelajaran rohaninya untuk para siswa. Agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," katanya.