Puluhan Murid SD di Cianjur yang Sekolahnya Ambruk Akibat Gempa Sudah Bisa Kembali ke Sekolah
CIANJUR - Bangunan SD Negeri Cipetir, Desa Ciwalen, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur yang sebelumnya luluh lantah akibat gempa bumi, kini bisa digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar siswa.
Bupati Cianjur, H. Herman Suherman mengatakan, sudah ada empat kelas yang sudah dibangun. Herman juga mengatakan bahwa ia yakin bangunan SD Negeri Cipetir sangat kuat dan bagus.
“Tadi kita melihat bangunan sekolah yang dibangun Domus. Ini kualitasnya luar biasa. Walaupun ini sekolah sementara yah, tapi menurut saya ini bisa dijadikan sekolah permanen. Karena lantainya sudah pakai keramik, plafonnya pake PVC, dan temboknya juga sudah pake hebel dan juga tiangnya pakai besi baja ringan. Ini menurut saya bukan sekolah sementara. Ini sekolah permanen. Dan juga melihat rumah-rumah yang sudah dibangun oleh Domus, saya lihat sendiri ini sangat bagus. Dan mudah-mudahan Domus bisa membantu warga masyarakat Cianjur dalam rangka Cianjur Bangkit,” kata Herman di SD Negeri Cipetir.
Sementara itu Kepala Sekolah SDN Cipetir, Dodo Suhendar menjelaskan, SD Negeri Cipetir sebelumnya rusak parah akibat gempa 5,6 M yang mengguncang Cianjur 2 bulan lalu. Namun dalam waktu singkat, siswa sekolah itu sudah bisa digunakan kembali dengan bangunan baru yang disumbangkan oleh PT Tatalogam Lestari. Kini anak didiknya pun sudah bisa menjalani kegiatan belajar mengajar dengan aman dan nyaman kembali.
Baca juga:
- 3 Alasan Venna Melinda Yakin untuk Bercerai dari Ferry Irawan
- Atlet Wushu Banten 2022 Dikabarkan Hilang
- Dua Mayat Laki-laki Kondisi Mengenaskan Ditemukan di Kebun Karet Lebak, Polisi: Siapa yang Kehilangan Angggota Keluarga Harap Lapor
- Jasad Korban Mutilasi di Bekasi Segera Dimakamkan, Kakak Sepupu: Sebaiknya Jasad Angela Jangan Dilihat
“Alhamdulillah kami sangat senang sekali pada pas awal masuk pembelajaran semester ke dua, ruangan sudah bisa dimanfaatkan. Semoga hari ini setelah diresmikan Bapak Bupati, ruangan ini benar-benar efektif untuk belajar sehingga putra-putri kami dapat belajar dengan nyaman,” tutur Dodo di kesempatan yang sama.
Dodo menceritakan, pembangunan 4 kelas baru di SD Negeri Cipetir berlangsung sangat cepat. Pembangunannya hanya memakan waktu 15 hari saja.
Lebih lanjut, CFO PT Tatalogam Lestari, Wulani Wihardjono menerangkan, sektor pendidikan merupakan salah satu fokus utama kegiatan CSR Tatalogam Group selain pembangunan hunian terdampak bencana. Sebagai perusahaan baja ringan terbesar di Indonesia, Tatalogam Group dengan inovasi-inovasinya juga terus berupaya agar pembangunan di daerah terdampak bencana menjadi lebih cepat, tepat dan efisien. Terbukti, di beberapa wilayah terdampak bencana lain seperti di Jogja, Sulawesi dan Lombok, hunian maupun fasilitas umum seperti sekolah dapat dengan cepat dibangun kembali.