Survei Prabowo Unggul di Jabar dan Jatim, Gerindra: Asumsi Adanya Migrasi Pemilih di Pemilu 2019 ke Calon Lain Terbantahkan

JAKARTA - Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra Habiburokhman bersyukur atas hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Nasional (LSN).

Survei tersebut menempatkan elektabilitas Ketua Umumnya, Prabowo Subianto unggul di Jawa Barat (Jabar) dan Jawa Timur (Jatim). Menurutnya, hasil tersebut merupakan hal baik di awal 2023 ini.

"Kami mensyukuri hasil survei tersebut sebagai awal yang baik menyambut tahun 2023 sebagai tahun politik," ujar Habiburokhman dalam keterangannya, Sabtu, 14 Januari.

Habiburokhman menilai, hasil survei tersebut juga sekaligus mematahkan asumsi yang menyebut pemilih Prabowo di Pemilu 2019 berpindah ke calon lain.

Menurutnya, asumsi yang dibuat oleh lembagai survei lain kini sudah terbantahkan.

"Asumsi adanya migrasi pemilih Pak Prabowo 2019 ke calon lain nampaknya sudah terbantahkan," kata anggota Komisi III DPR itu.

Legislator Gerindra itu pun mengklaim, hasil survei yang sama bahkan terjadi di dapilnya, Jakarta Timur.

Habiburokhman mengungkapkan, pemilih Prabowo di Pemilu 2019 masih akan memilih menteri pertahanan itu di Pilpres 2024 mendatang.

"Hampir setiap malam saya keliling menyapa warga, pemilih 2019 masih loyal karena mereka melihat kinerja Pak Prabowo yang luar biasa cemerlang di kabinet. Jadi, pilihan berkoalisi dengan Pemerintah Jokowi dianggap membawa kemanfaatan," ungkapnya.

Dia memastikan, seluruh kader Gerindra akan terus bekerja secara all out melayani masyarakat tanpa terpaut dengan hasil survei.

"Terlepas hasil survei Pak Prabowo yang terus membaik," katanya.

Diketahui, dalam survei terbaru Lembaga survei Nasional (LSN) menyatakan Prabowo unggul di Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.

Sementara Ganjar Pranowo menang di Jawa Tengah, sedangkan Anies Baswedan teratas di DKI Jakarta.

LSN mencatat, sebanyak 58,4 persen responden di Jawa Barat mengaku akan memilih Prabowo dalam simulasi tiga capres.

Sementara Anies hanya dipilih oleh 24,8 persen responden.

Sedangkan Ganjar Pranowo, hanya didukung oleh 13,2 persen responden. Sisanya 3,6 persen belum punya pilihan (undecided).

Sementara di Jawa Timur, sebanyak 42,1 persen responden mengaku akan memilih Prabowo.

Beda tipis dengan Ganjar yang dipilih oleh 41,9 persen responden. Sedangkan Anies dipilih sebanyak 13,5 persen responden, dan sisanya belum memiliki pilihan (undecided).

Sebelumnya, Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menemukan terjadi pergeseran dukungan dari pemilih Prabowo Subianto ke Anies Baswedan.

Dalam hasil survei yang dilakukan pada Desember 2022, dari 44,5 persen pemilih Prabowo-Sandiaga di 2019, sebanyak 44 persen diantaranya sekarang memilih Anies, 13 persen memilih Ganjar, dan 37 persen memilih Prabowo. Sementara itu, masih ada 6 persen yang belum menjawab.

"Dulu Anda memilih siapa, kan datanya itu. Prabowo-Sandiaga Uno kan pasangannya itu. Oke dia milih 44,5 persen yang mengaku memilih itu. Dari 44,5 persen ini terdistribusi ke mana sekarang? Itu lebih sedikit dari yang memilih Anies. Artinya apa? Pemilih Prabowo dulu itu sudah pindah ke Anies. Paling banyak pindah ke Anies, ke Ganjar sih tidak terlalu signifikan," ujar Pendiri SMRC, Saiful Mujani, di kanal Youtube SMRC TV, Kamis, 12 Januari.