Tangki Minyak di Tanjung Jabung Barat Terbakar, SKK Migas Minta PetroChina Lakukan Investigasi

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) meminta PetroChina melakukan investigasi atas kebakaran di tangki minyak di Tanjung Jabung Barat, Jambi pada Senin 9 Januari.

Kebakaran tersebut mengakibatkan tiga pekerja mengalami luka-luka, dua di antaranya berasal dari perusahaan Bohai Drilling Contractor dan satu korban berasal dari Great Wall Drilling Contractor.

"SKK Migas minta agar PetroChina segera mendalami kejadian ini dan bersinergi dengan pemangku kepentingan di daerah sesuai tupoksi masing-masing yang memperhatikan koridor peraturan dan perundangan yang berlaku," ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu, 11 Januari.

Anggono mengatakan, SKK Migas selalu menekankan agar KKKS menjalankan kegiatan operasi hulu Migas sesuai dengan SOP yang berlaku, termasuk dalam hal menjaga keamanan dan kehandalannya. Karena itu, ia sangat menyayangkan terjadinya kecelakaan kerja tersebut.

"Atas kejadian ini, kami mengharapkan bahwasanya yang menjadi korban dapat segera pulih dan dapat kembali bekerja di area operasional KKKS PetroChina dan kegiatan operasi tetap dapat berjalan untuk dapat memberikan kontribusi pada ketahanan energi nasional," lanjut Anggono.

Sementara itu Vice President Human Resources and Relations PetroChina Dencio Renato Boele mengatakan, pekerja yang mengalami luka-luka telah ditangani di salah satu rumah sakit di Jambi.

Dancio menjelaskan setelah pemeriksaan menyeluruh, satu karyawan diizinkan menjalani rawat jalan dan memang dua lainnya melanjutkan perawatan secara intensif di rumah sakit.

"Dua pekerja yang masih dirawat saat ini dalam kondisi stabil dan tengah mendapat penanganan lebih lanjut dari tim dokter spesialis. Sebagai informasi, satu orang dirawat untuk luka bakar dan satu orang dirawat untuk patah tulang," jelasnya.

Dencio menegaskan, sampai saat ini, kegiatan produksi minyak dan gas di Wilayah Kerja Jabung masih berlangsung normal dan proses investigasi di lapangan terus dilakukan.