NasDem Respons Santai Pernyataan Jokowi soal Megawati Tak ‘Grasa-Grusu’ Umumkan Capres

JAKARTA - Partai NasDem merespons santai pidato Presiden Joko Widodo yang memuji Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat hati-hati dan tak grasa-grusu mengumumkan calon presiden (capres), tak seperti ketum partai lain. 

Ketua DPP Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan partainya tak merasa diperingati Jokowi lantaran telah lebih dulu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Menurutnya, mengumumkan capres lebih awal merupakan tradisi partai yang diketuai Surya Paloh itu, bahkan sejak Pemilu 2014 lalu. 

"Kita enggak merasa di-warning, karena bagi NasDem mencalonkan lebih awal, lebih cepat itu kan sudah menjadi tradisi NasDem. Bukan hanya untuk Pemilu 2024 saja, Pemilu 2014 lalu juga kan NasDem yang awal, di 2019 satu tahun setengah ke pemilu NasDem juga sudah umumkan juga capresnya," ujar Saan di gedung DPR, Rabu, 11 Januari.

Saan pun mengungkit Partai NasDem adalah satu-satunya partai yang berani mengumumkan Jokowi sebagai capres pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 lalu. 

"Jadi dua-duanya pak Jokowi kan 2014, NasDem yang pertama, 2019 NasDem juga yang pertama dengan waktu yang masih relatif jauh ke pemilu," ungkapnya. 

Tak hanya soal capres, Ketua DPW NasDem Jawa Barat itu mengungkapkan, partainya juga terdepan dalam mengumumkan nama calon kepala daerah. Misalnya, saat mencalonkan Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2018 lalu.

"Di pilkada juga sama, bahkan misalnya Pilkada Jabar itu Ridwan Kamil hampir satu tahun 8 bulan, itu kita sudah umumkan calon gubernur. Begitu juga bupati, walikota. Untuk 2024 yang akan datang calon Pilkada sudah banyak yang kita putuskan, jadi apa yang dilakukan NasDem itu sudah hal yang biasa, sudah tradisi," jelas Saan. 

Tujuannya, sambung Saan, untuk memberikan kesempatan kepada rakyat agar melakukan pengenalan dan mempelajari rekam jejak pemimpinnya. 

"Untuk men-tracking bahkan memberi ruang rakyat agar tahu preferensi calon yang diusung siapa, jadi dengan Indonesia yang begitu luas di waktu yang mepet sementara penetapan capres daftar ke KPU dan sebagainya sangat mepet, itu untuk memberi ruang kepada rakyat itu kurang, jadi itulah yang menjadi tujuan dari NasDem mencalonkan lebih awal," kata Wakil Ketua Komisi II DPR itu. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi memuji keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memilih kader partainya sendiri untuk diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. 

Jokowi juga mengungkapkan rasa bahagia karena Megawati sangat hati-hati dalam memilih nama dan memilih waktu untuk mengumumkan capres dari PDIP. 

Dia menilai, sang Ketum berbeda dengan ketua umum parpol lain yang terburu-buru dalam mendeklarasikan nama capres, meskipun nama tersebut sudah ada di kantongnya.

"Dan yang saya senang, mohon maaf Bu Mega, Bu Mega dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak grasa-grusu seperti yang lainnya. Dari manapun tidak goyah meskipun namanya sudah di kantongnya bu Mega," ungkap Jokowi dalam pidatonya di acara HUT ke-50 PDIP di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari.

Meski begitu, Jokowi meminta semua pihak menunggu pengumuman resmi dari Megawati terkait siapa sosok yang akan dijagokan untuk menggantikan dirinya memimpin Indonesia di 2024 mendatang.

"Kita semuanya sabar menunggu yang akan nanti akan beliau sampaikan, tentunya pada saatnya dengan perhitungan-perhitungan dan kalkulasi yang telah dibuat Ketua Umum, Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri," kata Jokowi.