Profil Prananda Prabowo: Sosok Putra Megawati yang Jarang Tersorot Media
YOGYAKARTA - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menunjuk sang Putra, Prananda Prabowo menjadi Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDIP yang pengangkatannya dijalankan memasuki Pemilu 2024. Esperti apa profil Prananda Prabowo?
Penunjukan ini bahkan menjadi tanda bahwa PDIP membutuhkan motivasi dan pemikiran muda supaya bisa membentuk taktik memasuki pemilu 2024.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin bahkan mengungkapkan bahwa penunjukan Prananda Prabowo tak mempunyai hubungan sama sekali dengan pemberitaan mengenai Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Tapi, penunjukan ini dijalankan itu untuk kebaikan PDIP di masa depan dan juga bisa mengkoreksi masalah internal di partai.
Profil Prananda Prabowo
Pemilik nama panjang H. Muhammad Prananda Prabowo lahir pada 23 April 1970 yang adalah cucu dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ini menampakkan pula bahwa dia merupakan putra kedua Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarno Putri dari suami pertamanya, Lettu Pnb Surindro Supjarso.
Prananda bahkan mempunyai seorang kakak kandung, Mohamad Rizki Pratama dan adik tiri yang berkiprah dalam dunia politik, Puan Maharani. Pada 23 Oktober 2000, Prananda sah menikah dengan Nancy Prananda dan dikaruniai dua orang buah hati, yakni M. Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.
Prananda mempunyai atensi tinggi di bidang musik yang spesialis bermain bass. Atas rasa prihatin mengamati pudarnya nasionalisme di kalangan generasi muda, mendukungnya untuk menyusun grup band, Rodinda (Romantika, Dinamika, dan Dialektika). Nama band ini adalah prinsip-prinsip revolusi yang acap kali disuarakan oleh Bung Karno.
Karier Politik Prananda
Pada dunia politik, Prananda diketahui sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan Media. Jokowi pernah memberikan penilaian terhadap Prananda Prabowo bahwa dia mempunyai potensi besar dengan sistem pengorganisasiannya yang terperinci dan dekat dengan siapa saja sehingga mempermudah dalam menjalin komunikasi. Kemudian, dia juga didaulat sebagai keturunan ideologis Soekarno yang paling sesuai menggantikan Megawati Soekarnoputri oleh kaum Marhaenisme.
Mengutip p2k.unkris.ac.id, Prananda pertama kali timbul saat Megawati mengajaknya menghadiri konferensi pers bersama Puan Maharani, memasuki pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali. Prananda pernah ditunjuk menjadi konseptor sebagian ceramah politik Megawati. Salah satu pidatonya yang bisa menampilkan sistem pandang politiknya merupakan saat dia menyisipkan penggalan tuntunan dari Kitab Bhagawad Gita dengan bunyi karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana.
Arti penggalan nasehat itu dalam ceramah yang dibacakan saat Pembukaan Kongres III PDIP 2010 merupakan kerjakan semua kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung dan rugi. Kemudian, ceramah ini bahkan menjadi salah satu ceramah Megawati yang paling banyak menerima kebanggaan dari beraneka kalangan.
Pada lingkup internal PDIP, Prananda juga diketahui sebagai Kamus Berjalan Soekarno lantaran senantiasa berusaha mempertimbangkan bahwa hasil rapat internal partai tak keluar dari pemikiran Kakeknya, Bung Karno. Dia mempertimbangkan hal itu dengan benar-benar bagus dan tak memberikan kesan menggurui. Selama berada di PDIP, dia menjabat sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Keadaan DPP partai yang tugasnya dominan berkaitan dengan internal partai sehingga segera berkomunikasi dengan ketua Umum.
Prananda Prabowo bahkan mendapatkan tanggung jawab dalam mengawasi apakah ada penyimpangan kepada keputusan kongres dan mengecek secara terstruktur semua persiapan aktivitas ketua umum Megawati di suatu tempat. Kemudian, Prananda berkewajiban pula melaporkan semua perkembangan internal partai, bagus di pilkada, pencalegan, ataupun perilaku kader partai eksekutif dan legislatif secara langsung terhadap ketua Umum partai.
Jadi setelah mengetahui Profil Prananda Prabowo, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!