Guguran Gunung Merapi Terdengar 1 Kali Hari Ini, BPPTKG: Intenstitas Suara Sedang
SLEMAN - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan suara guguran terdengar sebanyak satu kali dari Gunung Merapi berdasarkan periode pengamatan pada Selasa 10 Januari mulai pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menjelaskan, suara guguran di gunung api aktif itu terdengar dengan intensitas sedang.
"Terdengar satu kali suara guguran dari Pos Babadan dengan intensitas suara sedang," ujar Agus melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Selasa, 10 Januari, disitat Antara.
Pada periode tersebut, BPPTKG juga mencatat 18 kali gempa guguran, lima kali gempa fase banyak, 22 gempa vulkanik dalam, serta dua kali gempa tektonik jauh.
Berdasarkan pengamatan visual, kata dia, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang setinggi 20-25 meter di atas puncak gunung yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah itu.
Sementara cuaca di gunung itu berawan dengan angin bertiup lemah ke arah timur, suhu udara 18-18,3 derajat Celsius, kelembapan udara 70-94,4 persen, dan tekanan udara 568.5-689.25 mmHg.
Baca juga:
- Dampak Gempa Maluku Tembus Hingga NTT, Jalan di Timor Tengah Selatan Patah
- BMKG: Pascagempa M 7,5 Maluku Terjadi 4 Kali Gempa Susulan, Terbesar M 5,5
- Kepala BMKG Tegaskan Peringatan Dini Tsunami Usai Gempa M 7,5 Maluku Bukan Dicabut Tapi Berakhir
- Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa Maluku M 7,9 Dinyatakan Berakhir
Agus menambahkan, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 30 Desember 2022 sampai 5 Januari 2023, tidak teramati perubahan morfologi yang signifikan pada kubah Merapi.
"Tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan dari kubah barat daya dan kubah tengah," tuturnya.
Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.616.500 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).
Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).
Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, kata Agus, lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.