Gempa Maluku M 7,9, Hasil Pengamatan Pendeteksi Tsunami hingga Pukul 03.00 WIB Tidak Tercatat Perubahan Muka Laut Signifikan

JAKARTA - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan hasil pengamatan tide gauge (pendeteksi tsunami di perairan) tidak tercatat adanya perubahan muka laut signifikan terkait gempa Maluku magnitudo 7,9 (dimuktahirkan menjadi magnitudo 7,5).

“Berdasarkan hasil pengamatan tide gauge di sekitar sumber gempa, hingga pukul 03.00 WIB tidak tercatat adanya perubahan muka laut yang signifikan,” kata Daryono lewat akun Instagram @daryonobmkg, Selasa, 10 Januari.

Gempa Maluku pukul 00.47 WIB, Selasa, 10 Januari terletak pada koordinat 7.37 LS-130.23 BT berlokasi di laut.

Lokasi gempa pada jarak 136 km arah barat Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 130 km.

Dengan memperhatikan lokasi epistenter dan kedalam hiposenternya, gempa Maluku merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.

Gempa Maluku dirasakan di Saumlaki dengan skala intensitas V MMI. Kemudian DObo, Tiakur IV MMI. Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata dan sekala III-IV MMI.

Gempa juga dirasakan dengan skala II-III MMI di Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah dan Wamena.