IHSG Semakin Terbenam, Ditutup di Level 5.800-an
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terbenam. IHSG pada awal pekan ini Senin 3 Februari, ditutup anjlok 55,88 poin atau 0,94 persen ke level 5.884,17.
Sebanyak 107 saham menguat, namun 312 saham melemah dan 123 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 6,65 miliar lembar saham dengan nilai transaksi Rp6,96 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gustama mengatakan, ada berbagai faktor pelemahan IHSG pada hari ini adalah. Yang pertama adalah mewabahnya virus corona secara agresif.
"Ini adalah isu yang paling krusial, karena hingga saat ini belum ada obat penangkalnya. Sementara itu, jumlah korban yang meninggal terus mengalami kenaikan," ujar Nafan kepada VOI, Senin 3 Februari.
Selain itu, kata Nafan, faktor lainnya adalah kinerja data manufaktur Purchasing Manager Index (PMI) di Indonesia maupun global masih menunjukkan tanda-tanda kontraksi.
"Faktor selanjutnya adalah turunnya kinerja data inflasi maupun data inflasi domestik," tutur Nafan.
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham-saham yang berada pada jajaran top gainers di antaranya PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) yang naik 34,29 persen menjadi Rp141, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) yang naik 10,19 persen menjadi Rp595, dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS) yang naik 6,80 persen menjadi Rp4.710.
Sementara yang berada pada jajaran top losers di antaranya PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang turun 9,71 persen menjadi Rp93, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang turun 6,98 persen menjadi Rp1.600, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang turun 6,77 persen menjadi Rp6.200.