Mengenal Intentional Living, Gaya Hidup yang Berkontribusi Menyehatkan Mental

YOGYAKARTA – Intentional living adalah gaya hidup atau cara yang bisa dibangun lewat perubahan kecil. Dengan intentional living atau menjalani segala aktivitas dengan ‘disengaja’ mengacu pada tujuan dan nilai-nilai inti personal. Kunci dari menjalani hidup yang berfokus pada tujuan ini, mengidentifikasi apa arti aktivitas tersebut dan dilakukan dengan pilihan sadar.

Penulis 70 Days of Happy dilansir PsychCentral, Kamis, 29 Desember, Shelley Meche’tte mengatakan, hidup yang disengaja berarti membangun hidup berdasarkan keyakinan dan nilai inti yang Anda miliki. Ini berarti Anda melakukan aktivitas bukan atas dorongan hati. Tetapi dengan kesadaran memerintah aktivitas yang dijalani. Misalnya, meluangkan waktu berjalan-jalan dengan pasangan karena menghabiskan waktu berkualitas adalah prioritas. Contoh lainnya, menjalani aktivitas relaksasi untuk prioritas merawat diri.

Menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan disengaja, berkaitan dengan niat. Ini juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental. Hidup yang disengaja, dapat menurunkan tingkat stres karena Anda berhenti menimbang pro dan kontra dari setiap keputusan yang membuat cemas. Menurut Generieve Piturro, seorang coach dan pembicara berbasis di New York, intentional living membantu seseorang menemukan tujuan mereka yang sebenarnya. Keyakinan dan nilai, tambah Pitturo, adalah kompas untuk berkendara di jalan hidup Anda.

Ilustrasi intentional living, gaya hidup yang menyehatkan mental mengacu pada nilai dan tujuan hidup personal (Freepik)

Dalam penelitian yang dilakukan tahun 2021, membuktikan manfaat intentional living. Dengan mengambil alih tindakan berbasis nilai dikaitkan dengan tekanan harian yang lebih rendah dan kesejahteraan harian lebih besar. Studi lainnya dilakukan pada 2019, diikuti mahasiswa, menemukan bahwa mengambil tindakan berdasarkan nilai mendorong kemampuan lebih tinggi untuk mengelola kehidupan yang penuh tekanan. Di luar meningkatkan kemampuan dalam mengelola diri, intentional living juga merawat diri jauh dari depresi.

Lisa Olivera, seorang terapis dan penulis buku Already Enough: A Path to Self-Acceptance, mencatat bahwa kehidupan yang disengaja membawa makna, dan kepuasan mendalam karena hidup dengan cara yang sesuai dengan diri Anda.

Meskipun menyenangkan dan mendamaikan, terkadang gaya hidup ini menantang dan membuat canggung. Seperti yang dicatat terapis seni berbasis di New York, Jackie Tassiello. Mungkin nilai yang ada di keluarga, masyarkat, atau budaya di mana Anda tinggal tak lagi satu resonansi dengan Anda. Ini yang pada akhirnya membuat lebih menantang, kadang canggung. Tetapi dengan menjalaninya, Anda bisa menjauh dari aktivitas mekanis yang bikin mati rasa dan lebih fokus pada pola baru yang lebih sehat.

Ada banyak cara untuk menjalani intentional living. Kuncinya, menemukan apa yang paling sesuai dengan Anda. Pertimbangkan aspek-aspek hidup lewat perenungan, ini membantu Anda menjadi lebih intentional dalam menjalani hidup. Di samping itu, Anda perlu mengindetifikasi nilai-nilai yang dipegang dan catat visi dan misi Anda ke depan dengan tidak terburu-buru.