Bobol Penambangan Kripto BTC.com, Rp36 Miliar Aset Perusahaan Digondol

JAKARTA - Kumpulan penambangan mata uang kripto utama BTC.com telah mengalami serangan dunia maya yang mengakibatkan hilangnya dana perusahaan dan pelanggan secara signifikan.

Serangan itu terjadi pada 3 Desember, saat penyerang mencuri sekitar 700.000 dolar AS (Rp11 miliar) aset klien dan 2,3 juta dolar AS (Rp36 miliar) aset perusahaan. Ini diketahui dari pengumuman perusahaan induk kumpulan penambangan, BIT Mining Limited, pada 26 Desember.

BIT Mining dan BTC.com melaporkan serangan siber tersebut ke otoritas penegak hukum di Shenzhen, China. Pihak berwenang setempat kemudian meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut, mengumpulkan bukti dan meminta bantuan dari lembaga terkait di China. Upaya tersebut telah membantu BTC.com memulihkan beberapa aset.

“Perusahaan akan mencurahkan banyak upaya untuk memulihkan aset digital yang dicuri,” kata BIT Mining, seperti dikutip Cointelegraph. Mereka menambahkan bahwa perusahaan juga telah menggunakan teknologi untuk “memblokir dan mencegat peretas dengan lebih baik.”

Terlepas dari insiden tersebut, BTC.com terus menjalankan layanan kumpulan penambangannya untuk pelanggan.  “BTC.com saat ini menjalankan bisnisnya seperti biasa, dan selain dari layanan aset digitalnya, layanan dana kliennya tidak terpengaruh,” ungkap mereka.

BTC.com, salah satu kumpulan penambangan cryptocurrency terbesar di dunia, menyediakan layanan penambangan multicurrency untuk berbagai aset digital, termasuk Bitcoin

Selain layanan penambangan, BTC.com juga mengoperasikan browser blockchain. Perusahaan induknya, BIT Mining, adalah perusahaan publik yang terdaftar di New York Stock Exchange.

Kumpulan penambangan BTC.com adalah yang terbesar ketujuh di dunia, menyumbang 2,5% dari total distribusi kumpulan penambangan selama tujuh hari terakhir dan memiliki tingkat hash 5,80 exahash per detik (EH/s). Kontribusinya sepanjang masa adalah menyumbang lebih dari 5% dari total tingkat hash.