Mengenal Apa Itu SCF: Cara Kerja serta Keuntungannya bagi Buyer dan Supplier

YOGYAKARTA - Supply Chain Financing (SCF) merupakan istilah yang kerap muncul dalam dunia bisnis atau perusahaan.

SCF adalah menjadi metode yang sering diandalkan oleh pemilik usaha dalam mengembangkan usaha atau bisnisnya. Namun masih banyak yang belum paham apa itu SCF.

Para pengusaha perlu memanfaatkan SCF untuk meningkatkan kemajuan perusahaan dan mampu bersaing dengan kompetitor bisnis. SCF masuk dalam strategi untuk mengoptimalkan penjualan di era kebutuhan pasar yang cepat dan tinggi. Bagaimana cara kerja SCF dan keuntungannya bagi pebisnis?

Apa Itu SCF?

Supply Chain Financing (SCF) adalah pembiayaan modal kerja kepada pemilik bisnis dengan cara membeli stok barang dari pemasok. Langkah ini dilakukan oleh pebisnis untuk mengembangkan usahanya dalam hal penyediaan barang dan penjualan. 

Lewat metode SCF, pebisnis dapat menekan biaya atau pendanaan bisnisnya. Adanya teknologi yang dapat menghubungkan berbagai pihak dalam satu transaksi mampu meminimalisir biaya pengeluaran bisnis. Ada tiga pelaku utama yang umumnya terlibat dalam SCF, yaitu buyer, supplier, dan lembaga keuangan penyedia jasa SCF.

SCF juga dapat membantu bisnis berjalan lebih efisien dari segi waktu, tenaga, dan biaya. SCF memudahkan peminjam menerima pembayaran secara lebih cepat tanpa harus menyediakan jaminan secara penuh. 

Cara Kerja SCF

SCF sebenarnya adalah bentuk kerja sama atau kemitraan antara berbagai pihak lewat pemberian kredit jangka pendek. Kredit yang disediakan bertujuan memberikan modal kerja baik untuk pemasok atau penjual maupun pembeli. Rantai dari pasokan klien menjadi pertimbangan lainnya dalam SCF.

Program kemitraan ini tidak hanya mengoptimalkan modal kerja dan arus kas bisnis, namun  juga berpengaruh besar pada likuiditas bisnis. SCF memfasilitasi perusahaan (pembeli) untuk memperpanjang persyaratan pembayaran kepada para supplier. Sementara pemasok tidak perlu mengkhawatirkan cash flow. Pemasok akan menerima pembayaran lebih awal. 

Bagaimana proses kerjanya? Saat memakai metode SCF, pemasok dapat menjual invoice atau faktur yang dimiliki kepada penyedia keuangan atau pihak bank. Dengan sistem ini, pemasok bisa memiliki akses terhadap uang secara lebih cepat dan mudah. 

Kemudahan akses uang akan membantu para pemasok tetap menjaga kelancaran dan keseimbangan cash flow yang dimiliki. Dengan begitu kegiatan bisnis juga bisa beroperasi dengan lancar. 

Sementara itu dari sisi pembeli, akan punya banyak kesempatan untuk membayar tagihan yang harus dilunasi. Pembeli pun bisa lebih tenang dalam melakukan berbagai aktivitas keuangan. SCF memberikan win-win solution kepadapa dua pihak, yaitu buyer dan supplier. 

Keuntungan Menggunakan SCF

Sejumlah keuntungan SCF bisa dirasakan oleh pembeli maupun pemasok. Berikut beberapa benefit yang didapatkan oleh kedua pihak yang melakukan kemitraan. 

Keuntungan SCF bagi Pemasok

  • Proses likuiditas yang relatif lebih cepat
  • Menjaga kestabilan serta kelancaran arus kas

Keuntungan SCF bagi Pembali

  • Prose bisnis lebih mudah dan cepat
  • Mengamankan modal kerja
  • Meningkatkan volume penjualan

Cara Memilih SCF untuk Bisnis

Setelah mengetahui pengertian SCF dan proses kerjanya, selanjutnya anda perlu tahu tips atau cara memilih Supply Chain Financing yang tepat bagi bisnis anda. Anda perlu memilih perusahaan atau lembaga keuangan yang menyediakan SCF paling sesuai dengan kebutuhan bisnis anda. 

Berbagai bank saling berlomba menyediakan layanan SCF yang menguntungkan baik bagi penjual maupun pembeli. Salah satu pertimbagan penting dalam memilih SCF adalah nilai suku bunga yang diberlakukan pada tiap lembaga keuangan penyedianya.

Itulah penjelasan dari apa itu SCF, cara kerja, serta berbagai keuntungannya bagi buyer maupun supplier. SCF sangat membantu para pebisnis dalam menekan biaya operasi dan bermanfaat meningkatkan perkembangan bisnis. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.