FBI: Iklan Bodong di Laman Penelusuran Banyak Menargetkan Platform Cryptocurrency
JAKARTA - Federal Bureau of Investigation (FBI) melaporkan bahwa penjahat dunia maya kini menggunakan layanan iklan di browser penelusuran untuk mencuri kredensial pengguna.
Layanan iklan ini digunakan untuk menyamar sebagai merek dan mengarahkan pengguna ke situs jahat yang menghosting ransomware dan mencuri kredensial login serta informasi keuangan lainnya.
"Penjahat dunia maya membeli iklan yang muncul dalam hasil pencarian internet menggunakan domain yang mirip dengan bisnis atau layanan yang sebenarnya," kata FBI di Twitter.
Kemudian, saat pengguna menelusuri bisnis atau layanan tersebut, iklan tersebut muncul di bagian paling atas hasil penelusuran. Iklan ini kemudian ditautkan ke halaman web yang terlihat identik dengan halaman web resmi bisnis yang ditiru.
"Dalam kasus di mana pengguna mencari program untuk diunduh, laman web penipuan tersebut memiliki tautan untuk mengunduh perangkat lunak yang sebenarnya adalah malware. Halaman unduhan terlihat sah dan unduhan itu sendiri dinamai menurut program yang ingin diunduh pengguna," tambahnya.
FBI juga mengklaim bahwa iklan tersebut telah digunakan untuk meniru situs web yang terlibat dalam keuangan, khususnya platform pertukaran cryptocurrency.
Baca juga:
- Twitter Kini Bisa Tunjukkan Berapa Banyak Orang yang Melihat Tweet Anda
- Susul AS, India Bakal Luncurkan Warganya ke Luar Angkasa pada Q4 2024
- Twitter Klaim Perintah Kerja di Kantor, Bukan Diskriminasi Terhadap Karyawan Penyandang Disabilitas
- Eksodus dari Twitter Terus Terjadi, Kini Giliran Petinggi Kebijakan Publik Mundur dari Jabatannya
Situs-situs jahat ini meminta pengguna untuk memasukkan kredensial masuk dan informasi keuangan, dan kemudian memberikan akses kepada pelaku kriminal untuk mencuri dana.
"Meskipun iklan mesin pencari tidak bersifat jahat, penting untuk berhati-hati saat mengakses halaman web melalui tautan yang diiklankan," tegas FBI.