Proyek Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Jakarta Dimulai Desember Ini

JAKARTA – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) memulai pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) atau Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan sanitasi layak di DKI Jakarta.

Dimulainya pembangunan ditandai dengan penandatanganan Paket 1 Wastewater Treatment Plant (WWTP) atau Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) antara PPK Air Minum dan Sanitasi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jakarta Metropolitan dengan penyedia jasa terpilih, yakni Obayashi Wijaya Karya Jaya Konstruksi JFE Engineering Joint Venture, pada Kamis, 22 Desember.

“Kepada Pemprov DKI, sistem ini dibangun untuk mendukung DKI, karena itu kami mengharapkan kerja sama yang baik," kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 23 Desember.

"Kemudian, masa pelaksaan pekerjaan IPAL selama 78 bulan itu terlalu lama, saya minta dilakukan percepatan," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengatakan, sebagai tindak lanjut masterplan pengelolaan air limbah DKI Jakarta tahun 2012, telah ditetapkan 15 zona wilayah pembangunan, yang mana prioritas pembangunan pertama Kementerian PUPR adalah Zona satu dan Zona enam, yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

"Lingkup pekerjaan berupa konstruksi IPAL beserta jaringan perpipaan air limbah, yang terdiri dari empat paket konstruksi dan satu paket jasa konsultansi, termasuk paket satu yang ditandatangani hari ini, dibiayai loan, serta dua paket konstruksi yang dibiayai APBD DKI Jakarta," ujar Diana.

Kontrak paket satu yang ditandatangani pada Kamis, 22 Desember, memiliki total nilai kontrak Rp3,3 triliun dan masa pelaksanaan pekerjaan selama 78 bulan.

"Sesuai arahan Bapak Menteri, kami akan melakukan langkah-langkah percepatan agar selesai lebih cepat dari target 2027. Adapun kegiatan ini menargetkan penyediaan pelayanan air limbah terpusat hingga 15 persen dari populasi DKI Jakarta," tuturnya.

Untuk Zona enam (Fase 1) akan dibangun IPALD di kawasan Duri Kosambi seluas 7,13 hektare dengan kapasitas IPAL 47.500m³/hari.

JSDP Zona enam (Fase 1) ini ditargetkan akan melayani empat Kota Administrasi, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan, yang terdiri dari 12 kecamatan dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak 180.800 jiwa atau 36.000 SR.

"Konstruksi Zona enam dimulai pada 2024 dan akan diselesaikan tahun 2027," pungkas Diana.