Terlibat Pembunuhan 10.500 Tahanan, Nenek Mantan Sekretaris Kamp Konsentrasi Nazi Dijatuhi Hukuman
JAKARTA - Seorang wanita lanjut usia dihukum lantaran dinilai bersalah, turut membantu dengan perannya sebagai sekretaris komandan kamp konsentrasi Stutthof SS Nazi pada Perang Dunia Kedua.
Wanita yang diketahui bernama Irmgard Furchner (97) dinyatakan sebagai bagian dari aparat aparat yang membantu fungsi kamp.
Ia dihukum karena membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan 10.500 orang. Meski, hukuman yang dijatuhkan terhadapnya oleh Pengadilan Negara Bagian Itzehoe di Jerman adalah hukuman percobaan selama dua tahun.
Dia "membantu dan bersekongkol dengan mereka yang bertanggung jawab atas kamp dalam pembunuhan sistematis terhadap mereka yang dipenjara di sana antara Juni 1943 dan April 1945, dalam fungsinya sebagai stenografer dan juru ketik di kantor komandan kamp," bunyi dakwaan tersebut, melansir The Nasional News 20 Desember.
Furchner mengatakan kepada pengadilan, dia menyesal atas apa yang telah terjadi dan menyesal telah berada di Stutthof pada saat itu.
Meski berusia sepuh, dia diadili di pengadilan remaja, karena dia berusia di bawah 21 tahun saat bekerja di kamp konsentrasi tersebut.
Awalnya tempat pengumpulan orang Yahudi dan Polandia non-Yahudi yang dipindahkan dari Danzig, sekarang kota Gdansk Polandia, Stutthof digunakan sebagai apa yang disebut "kamp pendidikan kerja" di mana pekerja paksa, terutama warga negara Polandia dan Uni Soviet, dikirim untuk menjalani hukuman dan kebanyakan hingga meninggal.
Sejak pertengahan 1944, puluhan ribu orang Yahudi dari ghetto di Baltik dan dari Auschwitz, memenuhi kamp bersama dengan ribuan warga sipil Polandia yang tersapu dalam penindasan Nazi yang brutal atas pemberontakan Warsawa.
Baca juga:
- Angkatan Udara AS Kandangkan Seluruh Pesawat Pembom Siluman B-2 Setelah Kebakaran saat Pendaratan Darurat
- Komite DPR AS Rekomendasikan Empat Tuduhan Pidana Terhadap Donald Trump Terkait Kerusuhan Capitol Hill
- Kasus Infeksi COVID-19 Melonjak dan Angka Kematian Bertambah, China Berpacu Tingkatkan Sistem Kesehatan
- Raja Charles III Gelar Perayaan Natal Keluarga Kerajaan di Sandringham, Perdana Sejak COVID-19 dan Wafatnya Ratu Elizabeth II
Orang-orang lain yang dipenjarakan di kamp tersebut termasuk tahanan politik hingga para tersangka penjahat hingga Saksi-Saksi Yehuwa.
Lebih dari 60.000 orang dibunuh di sana dengan cara disuntikkan bensin atau fenol langsung ke jantung, ditembak atau dibiarkan kelaparan.
Yang lainnya dipaksa keluar di musim dingin tanpa pakaian sampai mereka mati karena terpapar hawa dingin, atau dibunuh di kamar gas.