Penampakan Guguran Lava Pijar Gunung Semeru
LUMAJANG - Guguran lava pijar Gunung Semeru, Jawa Timur, terjadi pada Jumat (16/12) dini hari. Guguran lava pijar ini terpotret pos pengamatan gunung api.
Dari foto yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) lewat akun Instagram pvmbg_ tampak warna merah kecokelatan saat guguran lava pijar meluncur.
Guguran lava pijar Semeru terjadi pukul 03.10-03.27, Jumat, 16 Desember. Status Gunung Semeru masih di level III (siaga).
PVMBG merekomendasikan masyarakat agar tidak beraktivitas pada jarak 13 kilometer sebelah tenggara di lereng Gunung Semeru, dengan potensi perluasan hingga sejauh 17 kilometer.
Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada d menjelaskan Gunung Semeru kini telah memiliki empat komponen yang dapat menyebabkan banjir lahar, yaitu curah hujan tinggi, ada material erupsi, sudut kemiringan yang tinggi, dan ada lembah.
"Keempat parameter itu sudah ada di Gunung Semeru, sehingga diharapkan agar masyarakat waspada terhadap aliran lahar yang akan terjadi mengingat curah hujan tinggi terutama pada Desember 2022 dan Januari 2023," ujarnya, Selasa, 13 September.
Gunung Semeru memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut yang secara administratif terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang di Provinsi Jawa Timur.
Baca juga:
- Eks Karo Paminal Beberkan Momen Wakapolri Kumpulkan Polisi yang Terseret Skenario Ferdy Sambo
- Amerika Serikat Perluas Latihan Militer Ukraina di Jerman, Bekali Manuver Senjata Gabungan
- Menteri Agama: Gereja Boleh 100 Persen untuk Ibadah Natal, Tapi jangan Bangun Tenda-tenda di Luar
- Groundbreaking Kereta Gantung Rinjani 18 Desember, Gubernur NTB Janji Minimalisir Kerusakan Lingkungan
Gunung api itu dipantau secara visual dan instrumental dari dua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) yang berada di Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
Pada 4 Desember 2022, pemerintah sempat menaikkan status dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level IV atau Awas seiring tingginya aktivitas vulkanik dan erupsi yang terjadi di Gunung Semeru.
Setelah lima hari berselang dan aktivitas vulkanik terpantau menurun pada 9 Desember 2022, pemerintah memutuskan menurunkan status gunung api itu menjadi Level III atau Siaga.