Rudal Rusia Kembali Hujani Ukraina, Targetkan Fasilitas Energi: Tempat Perlindungan Tanpa Listrik
JAKARTA - Rusia menggempur Ukraina dengan rudal pada Hari Jumat, menghancurkan fasilitas energi dan mematikan listrik saat orang-orang berlindung di tempat perlindungan di seluruh negeri, kata pejabat Ukraina.
Beberapa gelombang besar serangan rudal terbaru sejak Oktober menghantam infrastruktur kritis di berbagai daerah termasuk wilayah timur Kharkiv, wilayah Laut Hitam Odesa dan Vinnytsia di Ukraina tengah barat, kata pejabat regional.
Kharkiv, pusat kota Poltava dan sebagian Kyiv dibiarkan tanpa listrik dan wilayah Sumy utara mengalami pemadaman listrik, tambah mereka, melansir Reuters 16 Desember.
Setidaknya tiga ledakan mengguncang Kyiv, kata saksi Reuters di ibu kota, dan sistem pertahanan udara beroperasi di seluruh Ukraina.
Sementara itu, operator kereta api Ukraina mengatakan, sejumlah jalur kereta api dibiarkan tanpa aliran listrik.
"Mereka ingin menghancurkan kami dan menjadikan kami budak. Tapi kami tidak akan menyerah. Kami akan bertahan," kata Lidiya Vasilieva saat menuju tempat berlindung di stasiun kereta api Kyiv.
"Saya ingin perang segera berakhir. Tapi saya siap menunggu selama diperlukan," tandasnya.
Sementara itu, Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala kantor kepresidenan, mengatakan sebuah bangunan tempat tinggal telah dihantam di pusat Kota Kryvyi Rih, dan mungkin ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan.
Tidak ada kabar langsung tentang korban dan tidak jelas infrastruktur kritis apa yang terkena dampak.
"Jangan abaikan peringatan serangan udara, tetap di tempat perlindungan," tulis Tymoshenko di aplikasi perpesanan Telegram.
Terpisah, para pejabat di wilayah Zaporizhzhia di tenggara Ukraina memperingatkan penduduk untuk mengantisipasi lebih banyak pemadaman listrik, karena para insinyur berusaha memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh serangan Rusia.
"Kami mengetahui 15 dampak rudal Rusia (di wilayah tersebut)," tulis Oleksandr Starukh, gubernur regional Zaporizhzhia, di Telegram.
"Kami meminta warga untuk mempersiapkan kemungkinan pembatasan sementara selama pemulihan infrastruktur yang rusak," jelasnya.
Sementara itu, perusahaan energi DTEK mengatakan sudah memberlakukan pemadaman listrik di Kyiv untuk memungkinkan perbaikan.
Baca juga:
- Bantu Komplotan untuk Menculik Gubernur Michigan, Tiga Pria Ini Dihukum Penjara
- Amerika Serikat Perluas Latihan Militer Ukraina di Jerman, Bekali Manuver Senjata Gabungan
- Longsor Landa Kawasan Perkemahan di Malaysia: Sembilan Orang Tewas dan 25 Hilang
- Wali Kota Istanbul Dijatuhi Hukuman Penjara dan Larangan Politik, Warga Gelar Unjuk Rasa Mengkritik Partai Penguasa
Diketahui, Rusia, yang melakukan invasi pada Februari, telah menyerang infrastruktur energi Ukraina sejak Oktober, menyebabkan pemadaman listrik berulang kali di seluruh negeri pada awal musim dingin.
Moskow mengatakan serangan terhadap infrastruktur dasar sah secara militer. Sementara, Ukraina mengatakan serangan yang dimaksudkan untuk menyebabkan kesengsaraan sipil adalah kejahatan perang.