Raih Indeks Integritas Tertinggi dari KPK, Bank Indonesia Punya Risiko Korupsi Paling Rendah
JAKARTA – Bank Indonesia (BI) disebutkan kembali berhasil meraih posisi terbaik dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kategori lembaga nonkementrian.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan dalam penganugerahan ini bank sentral mendapat indeks integritas tertinggi sebesar 87,28 dan berada di atas rata-rata nasional yang sebesar 71,94.
Menurut dia, semakin tinggi nilai SPI yang didapat maka semakin rendah pula risiko korupsi pada instansi tersebut.
“Penghargaan ini mencerminkan kinerja optimal dalam mewujudkan sistem dan tata kelola pemerintahan yang bersih,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Kamis, 15 Desember.
Erwin menambahkan, penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri, bersama Menteri PAN/RB Abdullah Azwar Anas, Ketua BPKP Muhammad Yusuf Ateh, dan Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.
“Survei Penilaian Integritas yang dilakukan KPK merupakan sarana untuk memetakan capaian praktek-praktek pemberantasan korupsi yang telah dilakukan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam upaya penguatan sistem integritas,” tuturnya.
Baca juga:
Erwin mengungkapkan, dimensi yang dinilai dalam SPI yaitu transparasi, pengelolaan SDM, pengelolaan anggaran, integritas dalam pelaksanaan tugas, trading in influence, pengadaan barang dan jasa, serta sosialisasi antikorupsi.
“SPI dinilai dari hasil responden yang berasal dari internal pegawai, pihak eksternal (penerima layanan, perizinan, mitra kerjasama, vendor pengadaan, dsb), serta kalangan ahli/pemangku kepentingan (ombudsman, asosiasi pengusaha),” kata dia.
Sebagai informasi, pada 2022, SPI melibatkan 508 pemerintah kabupaten/kota, 98 kementerian/lembaga, dan 34 provinsi di seluruh wilayah Indonesia dengan total responden mencapai 392.785 orang dengan rincian.