Hasil Survei Kemenhub: 38 Persen Responden Tidak Liburan Saat Natal dan Tahun Baru karena Enggak Punya Duit

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) melakukan survei terhadap 30.606 orang.

Dari hasil survei tersubut, 38,4 persen responden tidak melakukan perjalanan saat libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 karena tidak mempunyai duit.

Kepala Badan Kebijakan Transportasi (Bakertrans) Kemenhub, I Gede Pasek Suardika mengatakan sebanyak 37,5 persen responden menyatakan akan melakukan perjalanan dengan tujuan memanfaatkan waktu saat libur Nataru.

Sementara 38,4 persen lainnya memilih tidak melakukan perjalanan karena tidak memiliki uang.

Gede mengatakan, sebanyak 20 persen responden menyatakan tidak akan melakukan perjalanan pada saat libur Natal dan Tahun Baru lantaran masih takut COVID-19 dan 22 persen lainnya menyatakan tidak akan bepergian karena tidak ingin ke mana-mana.

Terdapat lima provinsi yang menjadi tujuan teringgi menjelang libur Nataru di antaranya yakni Jawa Tengah 19,7 persen atau sebanyak 8,7 juta orang; Jawa Timur 17,5 persen atau sebanyak 7,7 juta orang.

Lalu, Jawa Barat 14,6 persen atau sebanyak 6,5 juta orang; Jabodetabek 10,5 persen atau 4,7 juta orang dan Yogyakarta 8,2 persen atau 3,6 juta orang.

Adapun surevei ini dilakukan sebanyak dua tahap mengenai libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Tahap pertama pada 5 sampai 26 September 2022 dan tahap kedua pada 17 sampai 30 November 2022.

"Faktor yang paling berpengaruh untuk melakukan perjalanan adalah faktor ekonomi atau keuangan keluarga mendukung, COVID-19 mereda dan adanya cuti bersama," katanya dalam konferensi pers, Rabu, 14 Desember.

Berdasarkan survei, kata Gede, sebanyak 35,4 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota pada saat Nataru.

Gede mengatakan, arus mudik selama periode H-7 sampai hari H Natal ada sebanyak 19,9 juta orang melakukan perjalanan.

"Puncaknya terjadi di 23 Desember 2022 sebanyak 5,2 juta orang dan 24 Desember sebanyak 4,5 juta orang," ucapnya.

Gede mengatakan, periode kedua terjadi pada H-6 menjelang Tahun Baru sampai dengan hari H Tahun Baru 2023, di mana diprediksi sebanyak 15,5 juta orang akan melakukan perjalanan ke luar kota.

"Puncaknya terjadi pada 30 Desember 2022 sebanyak 4,2 juta orang dan 31 Desember 2022 sebanyak 3,6 juta orang," ucapnya.