845 Orang Mengungsi Akibat Kebakaran di Lorong Tahu Ambon, Asosiasi Pedagang Buka Posko Pelayanan

AMBON - Kebakaran di kawasan Lorong Tahu yang berdekatan dengan Pasar Mardika, Ambon, masih terus ditelusur penyebabnya. Asosiasi Pedagang Pasar Mardika Ambon (APMA) membuka posko untuk para korban kebakaran yang membutuhkan bantuan atau pelayanan.

Koordinator Posko APMA, La Gonsa Ahmad mengatakan APMA membuka posko bantuan ini untuk mempermudah para korban dampak kebakaran dalam memperoleh bantuan, seperti sembako, pakaian, selimut, hingga makanan kotak.

“Kami mendapatkan keluhan dari para pengungsi, di posko induk, untuk mendapatkan bantuan harus ada KTP dan kartu keluarga. Kita ada di sini tidak menyulitkan mereka, Kami mau memudahkan untuk semua korban kebakaran bisa menerima,” kata La Gonsa Ahmad, di Ambon, Selasa 13 Desember, disitat Antara.

Pedagang yang memang benar-benar korban akan APMA bantu, mereka hanya tinggal mengisi data seperti nama dan nomor telepon jika ada.

Bagi yang datang sebagai kepala keluarga, akan ditanyakan berapa banyak yang membutuhkan, sementara yang tunggal langsung diberikan apa yang dibutuhkan.

“Betul-betul korban, kami akan bantu, kalau memang ada sembako, kami beri sembako, ada makanan kotak juga kami akan berikan secara langsung kepada mereka,” kata Ahmad.

Posko APMA juga menerima berbagai macam donasi dalam bentuk apa pun. Tetapi sangat diutamakan yaitu, sembako, pakaian, selimut, popok dan susu bayi, serta makanan kotak.

“Kita sudah buka sejak Sabtu, 10 Desember 2022, jadi sudah tiga hari. Kami berharap, bantuan ini bisa tersalurkan dengan baik, dan tidak ada hambatan,” ucapnya.

Kebakaran melanda kawasan Lorong Tahu yang bertetangga dengan Pasar Mardika pada Jumat 9 Desember sekitar pukul 03.30 WIT.

Ratusan rumah warga, kios dan lapak pedagang ludes habis terbakar. Hampir lebih dari lima jam api baru bisa dipadamkan pemadam kebakaran dibantu masyarakat.

Insiden tersebut, mengakibatkan tiga orang korban, dua di antaranya meninggal dunia, satu orang lainnya terkena luka bakar dan sudah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Kini, sebanyak 845 orang sedang mengungsi.

Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Polisi telah memasang “police line” agar tidak ada aktivitas masyarakat di area kebakaran.