BPBD Jember: Satu Rumah Rusak Akibat Gempa
JEMBER - Petugas Pusat Data dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur menyebutkan ada satu rumah yang rusak akibat gempa bumi bermagnitudo 6,2.
"Pengumpulan info dan keterangan sementara terdata bahwa satu rumah rusak ringan atas nama Dodik Wahyudi (43), warga Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan," kata Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo dilansir ANTARA, Selasa, 6 Desember.
Dia mengatakan tembok rumah itu jebol terdampak gempa bumi, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena saat guncangan gempa, korban tidak di ruangan rumah yang temboknya jebol itu.
"Kami terus melakukan pendataan terhadap kemungkinan rumah warga yang rusak akibat guncangan gempa dengan magnitudo 6,2 di Jember," tuturnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait gempa bumi yang mengguncang Jember.
"Saya imbau agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa bumi, sehingga perlu diperiksa untuk memastikan kondisi rumah baik-baik saja," katanya.
Heru meminta masyarakat memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Baca juga:
Kabupaten Jember diguncang gempa bumi bermagnitudo 6,2 yang berlokasi 223 kilometer barat daya Kabupaten Jember dengan kedalaman 10 kilometer.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi tersebut dirasakan di wilayah Jember, Gubukmas, Mataram, Kepanjen dan Sumberpucung dengan skala intensitas II MMI (getaran nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
Pihak BPBD Jember mencatat gempa susulan terjadi lebih dari 40 kali dengan magnitudo di bawah gempa pertama, sehingga masyarakat tetap diminta mewaspadai gempa susulan.