Politikus PDIP Kritik Keras Kepala BP2MI Benny Ramdhani yang ‘Jerumuskan’ Jokowi

JAKARTA - Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, merespons video Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Ramdhani yang tengah menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Said menilai ucapan Benny yang seolah meminta restu soal relawan akan melakukan perlawanan kepada pihak-pihak yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, mengadu domba, menghasut, dan menyebarkan kebencian, justru bisa menjerumuskan presiden. Menurutnya, relawan tidak bisa meminta sebuah hal kepada Jokowi untuk mengkriminalisasi pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintah.

"Jangan mendorong-mendorong Presiden kita kepada tempat yang tidak semestinya. Tugas Bapak Presiden itu adalah merawat NKRI, tugas presiden itu menyatukan kita semua. Sebenarnya kalau itu (penegakan hukum bagi penyerang pemerintah) dilakukan, maka akan menjerumuskan Bapak Presiden kita," ujar Said di gedung DPR, Jakarta, Senin, 28 November.

Ketua Banggar DPR itu lantas menyarankan Jokowi untuk meninggalkan para relawan yang berpotensi menjerumuskannya ke jalur yang salah. Sebab kata Said, relawan harusnya mendukung bukan meminta-minta hal-hal yang menimbulkan keributan. 

"Menurut hemat saya, sudahlah legacy-nya sudah luar biasa, soft landing-nya agar enak. Kalau ada relawan tanda kutip yang seperti itu, tinggalkan saja. Iya (tinggalkan) itu, itu bukan relawan, itu bukan relawan itu," tegas Said.

Said menilai, permintaan relawan yang disampaikan Benny kepada Jokowi, sekalipun meminta restu atau izin, tetap saja tidak dapat dibenarkan. Apalagi, kata dia, permintaan izin itu untuk menyerang pihak tertentu yang dianggap lawan.

"Bayangin aja, minta restu untuk gempur orang, presiden kita punya etik yang luar biasa, punya sopan santun luar biasa, dan dan bapak presiden kita tidak mungkin akan mencampuri urusan hukum," pungkas Said.

Sebelumnya, viral sebuah video soal percakapan antara Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani dengan Presiden Joko Widodo di tengah pertemuan relawan Jokowi di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu lalu, 26 November.

Benny terlihat sedang menyampaikan beberapa aspirasi ke Jokowi, salah satunya soal tindakan yang harus diambil ke pihak yang disebutnya sebagai lawan. Jokowi juga tampak lebih banyak menyimak usulan yang diutarakan Benny.

"Kita ini pemenang pak, Pilpres (Pemilu Presiden), kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," ujar Benny dalam video yang beredar di media sosial, dilihat Senin, 28 November. 

Benny pun menyarankan agar dilakukan amplikasi atau menyebarkan lagi informasi seputar program dan keberhasilan pemerintah. Kepada Jokowi, Benny mengaku gemas alias geregetan untuk melakukan perlawanan. 

"Kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak. Kalau bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus," kata Benny.