Khofifah Optimistis Transportasi Massal di Gerbangkertosusila Dorong Perekonomian Jatim

SURABAYA - Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membangun moda transportasi massal di wilayah Gerbangkertosusila, meliputi Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Bangkalan, Jombang, Kota dan Kabupaten Mojokerto. Tujuannya untuk mempercepat konektivitas, guna mendorong pertumbuhan perekonomian di kawasan metropolitan di Jatim.

"Secara geodemografi kawasan Gerbangkertosusila Plus memiliki luas sekitar 10.845,73 km2 atau 22,69 persen dari luas Jatim, dengan jumlah penduduk sebanyak 13,8 juta jiwa lebih atau 33,80 persen dari penduduk. Ini adalah potensi yang begitu besar untuk mengungkit perekonomian Jatim," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, usai penandatanganan kesepakatan bersama dalam program Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa, 15 November.

Khofifah menegaskan, Kick Off Meeting SUMP ini membutuhkan komitmen tinggi dari seluruh para bupati/walikota yang masuk dalam kawasan Gerbangkertosusila Plus.

Dia optimistis Kick Off ini akan menjadi komitmen bersama, untuk mendukung pembangunan di kawasan metropolitan plus, sekaligus menjadi pengungkit perekonomian di Jatim.

"Kick off ini akan menjadi komitmen untuk menggerakan roda pembangunan, mobilitas barang dan jasa, meningkatkan sektor investasi dan juga sektor ekonomi di Jatim. Saya yakin setelah Kick Off SUMP ini seluruh tim akan memberikan support kerja sama terbaik," ujarnya.

Khofifah berpesan agar proses pelaksanaan SUMP dilakukan dengan perencanaan yang matang. Hal-hal teknis juga harus dipersiapkan serta dikoordinasikan dengan banyak lintas sektor, seperti pengembangan angkutan masal berbasis jalan, pengembangan bandara juanda, pengembangan kawasan pelabuhan, hingga pengembangan angkutan massal berbasis rel sampai reaktivasi jalur Kereta Api. 

"Setelah Kick Off Meeting SUMP ini, saya meminta seluruh tim bergerak cepat melakukan koordinasi. Sambil berjalan, hal-hal teknis harus segera di koordinasikan, jika ingin reaktivasi jalur kereta, maka harus segera berkoordinasi dengan PT. KAI, dan seterusnya," ujarnya. 

Dalam pengembangan wilayah Gerbangkertosusila ini, lanjut Khofifah, pemerintah Jerman memberikan dana hibah 1,49 juta euro atau setara Rp23 milliar. Khofifah menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah Jerman dengan dana hibah SUMP melalui KfW. 

"Saya sampaikan terima kasih kepada pak Olaf dari Green Infrastuctur Inisiatif. Karena ini akan menjadi bagian, tidak hanya komitmen untuk membangun Transportasi Publik diantara metropolitan plus, tetapi juga komitmen untuk membangun pembangunan hijau. SUMP ini menjadi tahap awal, untuk mengembangkan rencana mobilitas di wilayah kawasan metropolitan di Jatim," katanya.

Sementara itu, Principal Portfolio Manager Green Infrasstructure Initiative (GII) KfW, Olaf Goerke, menyampaikan kerja sama ini menjadi kelanjutan komitmen Pemerintah Indonesia dan Jerman, dalam sektor prakarsa teknologi hijau di Indonesia. 

Langkah pertama yang diambil adalah dengan melalui SUMP di Gerbangkertosusila, yang diharapkan bisa digunakan untuk membangun investasi lanjutan.

"Tidak hanya planning hari ini, tetapi juga ada investasi k edepannya. Saya sangat optimis dengan kerja sama yang dibangun hari ini, menjadi wilayah yang penting bagi pengembangan kerja sama antara Indonesia dan Jerman," ujarnya.