Luhut Pandjaitan: Semoga Tuhan Meridhoi, Vaksinasi Bakal Dimulai Akhir 2020

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut jika semua proses pengujian vaksin Sinovac berjalan sesuai rencana, proses vaksinasi COVID-19 bisa dimulai pada akhir tahun ini.

"Minggu lalu kami menerima 1,2 juta dosis vaksin dan saat ini BPOM sedang mengadakan pengujian dan proses evaluasi atas kandidat vaksin tersebut. Kami akan menunggu sampai proses itu selesai. Saat BPOM menyetujui dan merilis izin penggunaan darurat, kami akan segera memulai program vaksinasi," tuturnya, dalam acara US-Indonesia Investment Summit ke-8, Jumat, 11 Desember.

Seperti diketahui, untuk tahap awal vaksinasi pemerintah akan menyasar para tenaga kesehatan dan garda terdepan lainnya di 8 provinsi yang paling banyak terdapat kasus COVID-19 terlebih dahulu. Setelah itu, pada awal 2021, perlahan proses vaksinasi bisa disebar ke seluruh Indonesia.

"Apabila semua sesuai rencana, semoga Tuhan meridhoi, kami akan memulai vaksinasi pada akhir 2020 dan nantinya akan diikuti vaksinasi besar-besaran di seluruh negeri pada tahun 2021," jelasnya.

Dalam forum yang sama, Luhut juga menunjukkan pencapaiannya sebagai ketua penanganan COVID-19 di delapan provinsi dengan kasus COVID-19 terbesar. Provinsi-provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Luhut menyatakan bahwa progres penanganan pandemi di delapan provinsi tersebut sudah mencapai arah yang baik.

"Tiga bulan terakhir Presiden Joko Widodo (Jokowi) menugaskan saya untuk mengepalai tim respons COVID-19 di delapan provinsi yang memimpin jumlah kasus COVID-19 di Indonesia. Dahulu pada saat saya menduduki jabatan tersebut delapan provinsi ini mengakumulasi 78 persen dari total kasus nasional. Saat ini delapan provinsi itu hanya menyumbang 63 persen saja," jelasnya.

Setelah dilakukannya vaksinasi, kata Luhut, ekonomi Indonesia dengan cepat bakal balik tumbuh positif meski sempat jatuh dalam jurang resesi.

"Saya sangat optimis bahwa mulai tahun depan perekonomian Indonesia akan terus tumbuh secara positif," katanya.

Selain karena ada vaksin COVID-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa cepat pulih berkat adanya reformasi kebijakan dari penciptaan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Indonesia akan menerapkan reformasi regulasi dan Indonesia saat ini sudah menetapkan UU Cipta Kerja yang secara histori dapat meningkatkan Indonesia sebagai tujuan investasi sebab Omnibus Law ini dapat menyederhanakan dan juga mensinkronisasi 8.000 lebih regulasi yang ada dari sekitar 500 pemda dan yang akan berpihak kepada UMKM," jelasnya.