Mengintip Peran Indonesia di KTT G20: Tentukan Agenda Prioritas dan Pimpin Pertemuan

YOGYAKARTA – Puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. Sejumlah kepala negara dikabarkan sudah tiba di Bali untuk menghadiri pertemuan tersebut, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Lantas, apa peran Indonesia di KTT G20?

Peran Indonesia di KTT G20

Sebagaimana diketahui, Indonesia mendapat kepercayaan untuk memegang Presidensi Group of 20 (G20) tahun 2022. Kepercayaan tersebut didapat setelah serah terima pada akhir KTT Roma pada tanggal 30-31 Oktober 2021. Presidensi Indonesia digelar sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.

Dikutip VOI dari laman resmi Bank Indonesia, G20 adalah forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi serta pembangunan.

Sebagai pemegang Presidensi, Indonesia berperan menentukan agenda prioritas dan memimpin rangkaian pertemuan G20. Oleh sebab itu, forum G20 dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai wadah serta ajang menunjukkan posisi negara dalam memimpin forum global yang bertujuan mengatasi berbagai tantangan serta isu di tingkat dunia.

Digelar pada masa pandemi Covid-19 melanda dunia, Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 menjadi periode paling krusial dalam proses pemulihan ekonomi global.

Dengan demikian, kolaborasi global melalui Forum G20 harus mampu menghasilkan langkah-langkah nyata dan terobosan besar untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan global yang terjadi saat ini, serta mempercepat pemulihan bersama dan pulih menjadi lebih kuat.

Selama memegang keketuaan atau Presidensi G20, ada tiga isu prioritas yang dibahas Indonesia, antara lain:

  • Penanganan kesehatan yang menyeluruh
  • Transformasi berbasis digital
  • Transisi menuju energi yang berkelanjutan

Dalam KTT G20 kali ini, Indonesia mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. Tema ini diangkat Indonesia sebagai upaya bersama dalam mencari solusi pemulihan ekonomi dunia yang terkontraksi akibat pandemi COVID-19.  

Selain itu, Indonesia juga mendorong kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan serta menyeluruh pasca pandemi.

Jenis Pertamuan Negara di Forum G20

Setidaknya, ada tiga jenis pertemuan dalam G20 Indonesia, yakni Konferensi Tingkat Tinggi, Pertemuan Menteri dan Deputi, dan pertemuan kelompok kerja.

Berikut penjelasan mengenai ketiga jenis pertemuan negara di forum G20.

1. KTT

Konferensi Tingkat Tinggi adalah pertemuan yang mengundang kepala negara dan kepala pemerintahan negara G20.

KTT menjadi puncak dari rangkaian pertemuan yang melibatkan negara anggota G20.

2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Deputi

Pertemuan tingkat menteri dan deputi digelar berdasarkan masing-masing fokus utama forum yang terbagi menjadi dua jalur, yakni jalur keuangan  (finance track) dan jalur Sherpa (Sherpa track).

Forum finance track diinisiasi oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang berfokus pada isu-isu keuangan.

Ilustrasi finance track (Foto: Dok. Kemenkeu)

Sementara pertemuan Sherpa, difokuskan untuk membahas isu-isu ekonomi non-keuangan.

Kemenkeu dan Bank Indonesia mempunyai peran untuk mendorong pembahan enam agenda prioritas dalam jalur keuangan, yaitu:

  • Koordinasi mendukung pemulihan global
  • Upaya penanganan dampak pandemi dalam perekonomian guna mendukung pertumbuhan yang lebih kuat
  • Penguatan sistem pembayaran di era digital
  • Pengembangan pembiayaan berkelanjutan (sustainable finance)
  • Peningkatan ketahanan sistem keuangan
  • Agenda perpajakan internasional.

3. Kelompok Kerja

Pertemuan ini membahas dan mengatasi isu spesifik yang berkaitan dengan agenda G20 secara lebih luas.

Forum kelompok kerja diikuti oleh ahli dari setiap negara G20. Hasil dari pertemuan ini akan dimasukan dalam segmen kemnterian dan KTT.

Demikian informasi seputar peran Indonesia di KTT G20. Semoga bermanfaat!