Tingkatkan Pelayanan, Angkasa Pura I Bakal Tawarkan Bandara YIA ke Investor
JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) memasukkan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dalam daftar bandara yang akan ditawarkan kepada investor. Adapun saat ini proses masih dalam tahap penjajakan.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan proses komunikasi sudah dilakukan. Namun, kata Faik, pihaknya masih mencari kemitraan strategi atau strategic partner yang tepat untuk melakukan kerja sama tersebut.
Kata Faik, kolaborasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan penerbangan di Bandara YIA, khususnya penerbangan internasional dari dan ke Yogyakarta.
"YIA termasuk, kita tawarkan untuk gandeng strategic partner, kalau kita lihat YIA dibangun berdasarkan karena permasalah sekaligus opportunity, kita buat bandara yang bisa didarati pesawat terbesar dengan runway," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 7 November.
Faik menjelaskan pihaknya memang membagi bandara yang dikelola menjadi empat klaster utama. Di mana, salah satu klaster adalah International Transit and Industrial Hub. Klaster ini terdiri atas dua sub klaster yaitu, International Transit dan Industrial Hub.
Bandara YIA, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang termasuk dalam sub klaster International Transit Hub. Sedangkan, sub klaster lain adalah Industrial Hub yang terdiri atas Bandara Juanda Surabaya.
Baca juga:
- Data Penerima Bansos Belum Jelas, Hidayat Nur Wahid Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Harga BBM
- Menteri METI Jepang Kunjungi Menko Airlangga, Bahas Kerja Sama Perdagangan hingga KTT G20
- Imbas BBM Naik, Pengusaha Warteg Bakal Naikkan Harga Makanan 20 Persen
- Meski Intervensi Nilai Tukar Rupiah, Bank Indonesia Pastikan Likuiditas Dolar AS Tetap Terjaga
"Dengan adanya YIA kita patikan penerbangan internasional bisa langsung landing ke YIA," ujar Faik.
Sekadar informasi, investor yang sudah dibidik Angkasa Pura I di antaranya adalah Qatar Airways, Thai Smile Airways, AirAsia, Malaysia Airlines, dan beberapa makapai penerbabgan internasional lainnya.
"Harpananya pakai strategic partner bisa bantu percepat pertumbuhan traffic di bandara, sekaligus perkuat fasilitas bandara untuk mendukung pariwisata dan penerbangan, itu yang kita lakukan," ucapnya.