Vape Diduga Mengandung Cemaran DEG dan EG, Produsen Buka Suara

JAKARTA - Rokok elektrik atau vape diduga tercemar dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

Hal ini dikaitkan dengan zat propilen glikol dan polietilen glikol yang juga ditemukan pada liquid rokok elektrik.

DEG dan EG menjadi perbincangan publik karena diduga dapat menyebabkan gagal ginjal akut.

Menanggapi hal ini, General Manager RELX Indonesia Yudhistira Eka Saputra mengatakan polietilen glikon memang bisa dipakai di rokok elektrik. Bahkan, zat tersebut juga dapat ditemui di bahan makanan.

"Propilen glikol ini sebetulnya adalah zat yang sangat umum ditemukan di mana aja dan kita tahu juga propilen glikol ini terkandung di dalam bahan makanan juga," katanya ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 3 November.

Namun, terkait aman tidaknya zat ini, Yudhistira mengakui memang harus ada pengendalian.

Meski begitu, Yudhistira memastikan produk vape atau rokok elektrik produksi RELX sudah memenuhi batas aman penggunaan propilen glikol.

"Ya memang yang perlu dikendalikan batas amannya berapa sesuai pengujian. Produk RELX khususnya sudah memenuhi betasan batasan tersebut," ucapnya.

Sependapat, Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO) Teguh Basuki Ari Wibowo mengatakan bahwa aman tidaknya kadar propilen glikol berkaitan dengan kadar.

"Pada dasarnya sama seperti yang disampaikan Pak Yudhis. Jadi kita melihatnya ini berkaitan dengan kadar. Maksudnya kalau seumpamanya lebih dari yang ditetapkan, dari situ akan terjadi impact yang lebih berbahaya," ujar Teguh.

Sekadar informasi, Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TML) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Vella Rohmayani menjelaskan bahwa propilen glikol tidak hanya lazim digunakan sebagai bahan pelarut pada obat sirop saja, namun juga ditemukan dalam kandungan cairan di vape atau rokok elektrik.

"Seperti halnya obat sirop, vape selama ini juga menggunakan campuran pelarut propilen glikol. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa vape juga terindikasi mengalami cemaran DEG dan EG seperti halnya yang ditemukan pada obat sirop," katanya dilansir daru laman UM Surabaya.