Begini Detik-detik Penembakan Enam Laskar Pengawal Rizieq Shihab Versi FPI

JAKARTA - Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Shabri Lubis menjelaskan situasi jelang penembakan enam orang laskar khusus pengawal Rizieq Shihab saat terjadi bentrokan di Tol Jakarta-Cikampek.

Kronologi ini didapat Shabri dari keterangan para saksi, yakni anggota laskar yang berada dalam mobil terpisah dari keenam laskar yang meninggal dunia, serta keluarga Rizieq yang ikut dalam rombongan.

Pada Minggu, 6 Desember pukul 22.45 WIB, Rizieq dan keluarga keluar dari Perumahan The Nature Mutiara Sentul Bogor masuk ke Tol Jagorawi arah Jakarta. Total, ada 27 rombongan keluarga Rizieq dan 24 anggota laskar.

"Rombongan berada dalam empat mobil keluarga Habib Rizieq dan empat mobil laskar FPI," kata Shabri dalam keterangannya, Selasa, 8 Desember.

Rombongan melintas lewat jalan Tol Lingkar Luar Cikunir, mengambil arah Tol Cikampek, menuju tempat pengajian keluarga di Karawang. Rizieq juga berencana memulihkan kesehatannya di sana.

Selama perjalanan, ada sejumlah mobil yang tidak dikenali oleh rombongan Rizieq dan mencoba menyalip untuk menghentikan laju kendaraan rombongan. Saat itu, waktu sudah memasuki Senin dini hari.

"Tentu saja, sebagai tim pengawal dan pengaman, responsnya adalah mengamankan rombongan Habib Rizieq dan keluarga dengan cara menjauhkan mobil para pengganggu," tutur Shabri.

Setelah rombongan Keluar Pintu Tol Karawang Timur, salah satu mobil Avanza yang ditumpangi laskar sempat dipepet, namun berhasil lolos dan menuju arah Pintu Tol Karawang Barat, lalu masuk ke Tol arah Cikampek dan beristirahat di Rest Area KM 57.

Sedangkan, mobil Chevrolet laskar khusus DKI, berdasarkan komunikasi terakhir, dikepung oleh 3 mobil pengintai.

Ketika itu, salah seorang laskar yang tengah beristirahat di rest area berkomunikasi dengan salah satu anggota Laskar, Ambon, yang berada dalam mobil yang dikepung. Shabri menyebut sempat ada isyarat ancaman penembakan. Ambon lalu menantang balik untuk ditembak. 

"Ketika mobil Chevrolet dikepung, Bang Ambon mengatakan 'tembak sini, tembak', mengisyaratkan ada yang mengarahkan senjata kepadanya. Setelah itu, terdengar suara rintihan laskar yang kesakitan seperti tertembak," jelas Shabri.

"Begitu pula Saat Faiz, salah satu laskar lain yang ada di Chevrolet. Saat dihubungi, ada suara orang yang kesakitan seperti habis tertembak. Seketika itu, telepon juga terputus, lanjut dia.

Tim laskar yang mengendarai Avanza mencoba menyisir Pintu Tol Karawang Barat untuk mencari jejak keenam anggotanya yang dikepung. Namun, sampai sekitar pukul 03.00 WIB, laskar tersebut tidak menemukan apapun.

Shabri mengaku, sejak kejadian itu sampai Senin siang, 6 orang laskar yang ada dalam mobil Chevrolet tidak dapat dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya. Sampai akhirnya, Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa keenam orang tersebut telah ditembak mati.