Peringati Hari Sumpah Pemuda, PDIP Minta Pemuda Gelorakan Persatuan Jelang 2024
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) meminta pemuda menggelorakan semangat sumpah pemuda jelang Pemilu 2024. Langkah ini dianggap dapat melawan politik identitas yang bisa memecah belah persatuan.
"Penting sekali kita memperingati sumpah pemuda dalam persiapan Pemilu 2024 ini. Bahkan, wajib bagi seluruh pemuda-pemudi anggota PDI Perjuangan untuk menggelorakan semangat sumpah pemuda dan ikrar sumpah pemuda setiap hari," kata Hasto dalam pidatonya saat puncak perayaan Hari Sumpah Pemuda yang digelar PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada hari ini, Jumat, 28 Oktober.
Dia mengatakan semua pihak harus waspada dengan pihak yang mengklaim sejarah untuk kepentingan mereka. Hasto mengingatkan siapapun harus mengedepankan politik kebangsaan.
"Menghadapi tahun-tahun politik ini mari kita kedepankan politik akal sehat, politik yang berakar pada komitmen kebangsaan," tegasnya.
"Ketika ada pihak-pihak yang pernah dengan ambisi kekuasaan lalu ingin memecah belah bangsa ini, di situlah pemuda-pemuda Indonesia mengingatkan bahwa kita punya sumpah, punya ikrar," imbuh Hasto.
Jelang 2024, Hasto juga meminta anak muda di Tanah Air mempersiapkan diri jadi pemimpin di masa depan. "Tidak ada pemimpin yang lahir tanpa perjuangan dan Bung Karno (Presiden RI pertama Soekarno) mengatakan tak ada perjuangan yang sia-sia, terlebih ketika perjuangan itu bagi bangsa dan negara," ujarnya.
Selain itu, anak muda juga diminta terus meningkatkan ilmu pengetahuan dan kecakapan menggunakan teknologi. Kata Hasto, Indonesia bisa tertinggal jika tak punya kemampuan dalam dua hal tersebut.
Baca juga:
- Selain AHY dan Aher, NasDem Ungkap Ada Figur Cawapres Lain Pendamping Anies
- Pj Gubernur Heru Soal Kelanjutan Rumah DP Rp0: Kalau Masyarakat Antusias, Enggak Apa-apa
- 4 Sosok King Maker di Pilpres 2024, Siapa yang Punya Kendali Terkuat?
- Beri Sanksi Dewan Kolonel Hingga Ganjar Pranowo, Megawati Dinilai Ingin Tunjukkan Tak Bisa Diatur-Atur
"Kalau kita tidak menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dan seluruh kekayaan alam, (akan) menjadi ajang pertarungan kepentingan asing ketika para pemuda Indonesia juga kehilangan sesuatu jiwa kepeloporannya untuk menyatakan bahwa kita bisa berdiri di atas kaki sendiri," pungkasnya.