Soal Rusia akan Tinjau Hubungan dengan PBB Terkait Penyelidikan Drone, Diplomat: Tidak Bermaksud Mengancam
JAKARTA - Rusia dapat meninjau kembali hubungannya dengan Sekretariat PBB dalam kasus penyelidikan drone di Ukraina, kata Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia pada Hari Rabu.
"Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa kami mengancam untuk menghentikan kerja sama. Tapi, tentu saja, kami akan meninjau kerja sama kami, mengingat reaksi Sekretariat terhadap kekhawatiran kami yang sah," katanya, seperti melansir TASS 27 Oktober.
Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Iran memasok pesawat tak berawaknya ke Rusia untuk digunakan lebih lanjut di Ukraina, yang disebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB yang menyetujui Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) pada program nuklir Iran. Barat menuntut misi PBB dikirim ke Ukraina untuk menyelidiki asal drone.
Diberitakan sebelumnya, Deputi Pertama Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky mengatakan, tidak ada bukti penjualan drone Iran ke negaranya, memperingatkan akan meninjau ulang hubungannya dengan PBB, jika terkait dengan penyelidikan terhadap tudingan penggunaan drone Teheran untuk menyerang Ukraina.
"Tentang peran Sekretariat PBB: Sekretariat PBB tidak memiliki mandat untuk menyelidiki apa pun terkait resolusi Dewan Keamanan PBB 2231," kata Polyansky, setelah menutup konsultasi Dewan Keamanan PBB tentang dugaan pengiriman pesawat tak berawak Iran ke Rusia, pekan lalu.
Baca juga:
- Menlu Retno Marsudi: Akses Merupakan Kunci
- Serangan Udara Rezim Militer Myanmar di Kachin Tewaskan Puluhan Orang, Menlu Retno: Tidak Dapat Diterima, Kekerasan Harus Segera Dihentikan
- Pulau Pasir Tidak Pernah Jadi Bagian Wilayah Indonesia, Kemlu: Ada Perjanjian Nelayan Tradisional NTT Diizinkan Mencari Ikan
- Menlu ASEAN Kecewa Tidak Ada Kemajuan Implementasi Konsensus Lima Poin
"Kami berharap Sekretariat dan Sekjen sendiri tidak akan lagi melanggar keputusan Dewan Keamanan PBB, tidak akan melampaui mandat teknis mereka, tidak akan terlibat dalam penyelidikan tidak sah. Jika tidak, kami harus menilai kembali. kolaborasi kami dengan mereka, yang hampir tidak ada kepentingan siapa pun. Kami tidak ingin melakukannya, tetapi tidak akan ada pilihan lain," tegasnya.