Akui Ekonomi Lebih Bergejolak, Begini Arah Kredit dan DPK Bank Mandiri 2023

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengakui jika perjalanan bisnis pada 2023 mendatang lebih menantang dari periode tahun ini.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, meski dinamika lebih beragam pihaknya berkeyakinan perseroan dapat terus mencatatkan pertumbuhan yang positif.

“Kami yakin bisa tumbuh di atas industri, baik itu untuk kredit maupun dana pihak ketiga (DPK),” ujarnya ketika menggelar konferensi pers pada Rabu, 26 Oktober.

Menurut Sigit, Bank Mandiri telah menyiapkan strategi khusus berupa ekspansi agresif namun prudent dengan tetap fokus pada kekuatan regional dan juga porsi kredit yang di-cover dengan kolateral yang baik.

“Dari sisi dana pihak ketiga kami akan fokus pada peningkatan transaksi di aplikasi digital yang akan mendorong rasio CASA,” tuturnya.

Sigit menjabarkan jika rasio CASA perseroan secara bank only per 30 September ada di level 73 persen dan akan terus dijaga sekitar 75 persen di beberapa tahun ke depan.

“Kami melihat tingginya rasio CASA bisa membantu menjaga cost of fund di tengah tren peningkatan suku bunga acuan,” tegasnya.

Di sisi lain, sambung dia, sebagai bank wholesale, entitas berkode saham BMRI itu menyatakan sebagian besar portofolio kredit merupakan variable rate, yang artinya akan mengikuti suku bunga acuan.

“Tentu ini akan membantu dari sisi yield of loan,” katanya.

Sebagai informasi, hingga penutupan kuartal III 2022 BMRI sukses mencetak laba bersih sebesar Rp30,7 triliun secara konsolidasi atau naik 59,4 persen year on year (yoy).

Torehan moncer ini ditopang oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp1.167,51 triliun atau tumbuh 14,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.