Banjir Katingan Kalteng Rendam 25 Desa, 3.307 Keluarga Terdampak Masih Ada yang Bertahan di Rumah
KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyiapkan tenda untuk korban banjir yang mengungsi.
"Kami telah mendirikan tenda pengungsian di tiga tempat, seperti di Taman Religi yang berada di bawah jembatan Katingan Kota Kasongan, Desa Tumbang Runen, dan Kereng Pakahi, Desa Jahanjang, Kecamatan Kamipang," kata Kepala BPBD Katingan Roby di Kasongan, Kalteng, dikutip dari Antara, Rabu 19 Oktober.
Menurut dia, tidak semua warga yang terdampak banjir memanfaatkan tenda-tenda yang disediakan oleh pemerintah daerah. Sebagian warga memilih bertahan di rumah mereka.
"Kami akan tetap terus mengaktifkan tenda pengungsian. Sejalan dengan itu kami juga memberikan sosialisasi, sekaligus imbauan, agar para warga terdampak banjir menempati tenda pengungsian guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan," tuturnya.
Selain menyediakan tenda, Roby mengatakan, BPBD Katingan menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak banjir menggunakan mobil-mobil tangki.
Pemerintah Kabupaten Katingan telah memberlakukan status tanggap darurat bencana banjir dari 7-20 Oktober 2022 menyusul banjir yang melanda desa-desa di bagian wilayahnya.
"Sampai saat ini banjir merendam 25 desa di empat kecamatan dan mengakibatkan sebanyak 3.307 keluarga terdampak banjir," ujar Roby.
Baca juga:
- Sosialisasi Gagal Ginjal Akut Misterius Minim, DPR Minta Pemerintah Berkaca pada Ketidaktahuan 11 Pasien Meninggal di Bali
- PDIP dan PSI Apresiasi Meja Pengaduan Era Ahok Diaktifkan Kembali Pj Gubernur DKI Heru Budi
- Kirim Tim Dokter Temui Lukas Enembe, Firli Bahuri: Bantu Pemulihan dan Pengobatan Tersangka
- Golkar Sudah Panas Hadapi Pilpres 2024, PAN-PPP Masih Godok Nama Capres untuk Kumpul KIB November 2022
Ia menambahkan, banjir melanda desa-desa di wilayah Kecamatan Katingan Hilir, Tasik Payawan, Kamipang, dan Mendawai.
Roby mengatakan bahwa pemerintah kabupaten sejak awal 2022 sudah tiga kali memberlakukan status tanggap darurat banjir, yakni pada Agustus, September, dan Oktober.
Dia mengimbau warga terus waspada karena menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas tinggi yang bisa menyebabkan banjir masih berpeluang mengguyur wilayah Katingan.