Wapres Bawa Misi Tingkatkan Ekspor Produk Indonesia di Singapura

JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin membawa misi penting mempererat hubungan ekonomi Indonesia-Singapura, salah satunya dengan meningkatkan sektor perdagangan kedua negara dalam lawatannya selama tiga hari sejak Senin (17/10) di Negeri Singa.

“Kerja sama yang tentu ingin saya dorong itu peningkatan ekspor Indonesia ke Singapura, khususnya untuk produk-produk UMKM,” terang Wapres saat melakukan dialog dengan para Diaspora Indonesia di Kedubes RI di Singapura dilansir ANTARA, Selasa, 18 Oktober.

Dia juga ingin meyakinkan Pemerintah Singapura sebagai mitra perdagangan dan investasi, kedua negara masih memiliki banyak peluang kerja sama lainnya, seperti pengembangan industri halal.

“Kita di Indonesia sedang mengembangkan industri halal karena ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia, (sebagaimana) keinginan Presiden nanti pada 2024. Saya nilai Singapura menjadi mitra penting bagi Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, tutur Ma'ruf Amin, pada kunjungan ini dirinya ingin mendengar pengalaman para pelaku bisnis Indonesia yang telah berhasil masuk pasar Singapura.

“Saya juga ingin mendapat masukan, terutama dalam rangka membantu upaya UMKM kita supaya bisa naik kelas,” imbuhnya.

Dia menekankan UMKM terbukti mampu menjadi bantalan ekonomi masyarakat Indonesia saat pandemi COVID-19 sehingga kehadirannya di tengah masyarakat diharapkan terus tumbuh dan berkembang.

Karena itu, menurut Wapres, pengalaman dan kiat sukses para Diaspora Indonesia, khususnya yang bergerak dalam bidang bisnis dapat menjadi sumbangan pemikiran atau sedekah ilmu pengetahuan bagi para pelaku bisnis di Tanah Air.

Dengan demikian, sambungnya, Indonesia akan terus mampu menjaga stabilitas ekonominya meskipun diterpa berbagai krisis, seperti krisis ekonomi, finansial, pangan, energi, dan pandemi COVID-19 sekarang ini.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo dalam laporannya menuturkan bahwa Diaspora Indonesia di Singapura turut terdampak hantaman pandemi COVID-19. Namun, melalui semangat gotong royong, mereka mampu menghadapi situasi sulit tersebut bahkan tetap dapat membantu masyarakat di Tanah Air.

“Kami yang ada di Singapura, dengan segala macam upaya, kami mengumpulkan dana sesuai arahan Ibu Menteri Luar Negeri, dan hasilnya antara lain kami dapat mengumpulkan donasi untuk membeli 12 generator oksigen yang sekarang dipasang di 12 rumah sakit di Sumatera,” ungkap Suryo.

Tidak hanya itu, tutur Suryo, forum komunikasi masyarakat Indonesia di Singapura menyumbang ambulans yang saat ini dipakai Palang Merah Indonesia (PMI).

“Tiga tahun yang tidak mudah karena penuh dengan tantangan yang luar biasa,” ujarnya.

Suryo menyampaikan para Diaspora Indonesia sangat menyadari bahwa tantangan ke depan tidak kalah sulit, khususnya dengan meningkatnya krisis ekonomi dan geopolitik, kelangkaan pangan, dan kenaikan harga bahan bakar minyak yang memicu inflasi di banyak negara.

“Pendekatan ekonomi kerakyatan dan ekonomi syariah merupakan satu jawaban untuk kita bisa keluar dari badai ini,” ujar dia.